Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Nasdem-Demokrat ibarat Saudara Tiri, Indikasikan Koalisi Perubahan Tak Solid

Kompas.com - 28/08/2023, 16:42 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, hubungan Partai Nasdem dan Partai Demokrat ibarat saudara tiri yang tidak harmonis.

Hubungan keduanya menunjukkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tak sepenuhnya solid.

“Ibarat saudara, hubungan Demokrat-Nasdem seperti saudara tiri yang tidak harmonis dan sering terjadi huru-hara politik, saling serang di ruang publik dan itu tidak produktif,” ujar Adi kepada Kompas.com, Senin (28/8/2023).

Baca juga: Pesan PKS untuk Anies: Saling Support dengan Nasdem dan Demokrat

Ia mengatakan, publik tak bisa begitu saja percaya terhadap narasi sejumlah figur di KPP yang mengeklaim koalisinya baik-baik saja.

“Publik tak bisa menutup mata bahwa kedua partai ini selalu perang terbuka yang mengindikasikan mereka tak solid-solid amat,” ucap dia.

Bagi Adi, ujian soliditas KPP yang mendorong Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) itu justru berada di hubungan Nasdem-Demokrat.

Oleh karena itu, menurut dia, langkah Anies menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri merupakan upaya untuk memastikan bahwa KPP tak akan terpecah.

“Safari politik Anies harus dimaknai sebagai show off pada publik bahwa Koalisi Perubahan itu solid. Tidak tergoda rayuan-rayuan apa pun,” kata dia.

Baca juga: NasDem dan PKS Sepakat Tak Persoalkan Waktu Pengumuman Cawapres Anies

Adapun sikap Demokrat dan Nasdem kerap menunjukkan perbedaan pendapat.

Terkait bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies misalnya, Demokrat meminta agar Anies segera mengumumkannya.

Sementara itu, Nasdem menganggap tak ada urgensi bacawapres diumumkan saat ini.

Kemudian, Nasdem nampak masih mencari pendamping Anies dari figur Nahdlatul Ulama (NU).

Adapun Demokrat ingin Anies berpasangan dengan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Terbaru, Demokrat menyatakan ada parpol pengkhianat di internal KPP. Komentar itu muncul setelah Nasdem membuka peluang memasangkan Anies dengan bacapres PDI-P Ganjar Pranowo.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com