Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nasdem Sebut Perusahaan Surya Paloh Diganggu karena Dukung Anies...

Kompas.com - 27/08/2023, 18:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie alias Gus Choi menyebutkan, perusahaan milik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh diganggu oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gangguan itu diakuinya terjadi pasca Nasdem mengumumkan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024.

Gus Choi tidak tiba-tiba menyatakan itu.

Mulanya, ia menepis anggapan bahwa Nasdem ragu telah mengusung Anies gara-gara nama calon wakil presiden (cawapres) tak kunjung diumumkan.

Baca juga: Anies Tak Hadir Deklarasi Dukungan Relawan JAGA, Ini Kata Politikus Nasdem...

Sebaliknya, katanya, Nasdem justru berani mengambil berbagai risiko. Termasuk, berhadapan dengan Presiden Jokowi yang dianggap tidak mendukung Anies sebagai bacapres.

"Bagi Nasdem tidak ada masalah kapan saja diumumkan. Dengan siapa saja terserah. Jadi kalau ada yang ragu dengan Nasdem? Bagaimana Nasdem itu ragu. Nasdem itu yang mengumumkan (Anies)," kata Gus Choi ditemui di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem, Pancoran, Jakarta, Minggu (27/8/2023).

"Risiko berhadapan dengan Jokowi. Risiko perusahaan Pak Surya Paloh diganggu pemerintahan sekarang," ungkap Gus Choi.

Namun, Gus Choi tak memerinci lebih jauh terkait perusahaan Surya Paloh itu.

Ia lantas mempertanyakan mengapa masih ada yang meragukan Anies bisa melanjutkan kepemimpinan Jokowi.

Baca juga: Anies Bongkar Isi Pertemuannya dengan Surya Paloh, SBY dan Salim Segaf

"Itu, mengada-ada. Mari kita berpikir yang waras. Kewarasan dalam politik itu penting," imbuh dia.

Lebih jauh, Gus Choi juga meyakini Anies akan mengumumkan siapa cawapresnya dalam waktu yang tepat.

Untuk itu, dia berharap semua pihak menunggu keputusan tersebut dengan tidak membuat gaduh lewat isu-isu politik.

"Sudah pasti tepat, sudah dihitung mana yang tepat. Kemudian siapa pendampingnya yang dirasa cocok itu sudah diserahkan ke Mas Anies. Imbauan bagi Nasdem sudah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com