Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Suara Pemilih Jokowi Disebut Cenderung ke Ganjar, Pengamat: Masih Dipersepsikan Petugas Partai

Kompas.com - 24/08/2023, 10:26 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik pada Universitas Paramadina Ahmad Khairul Umam berpandangan, publik masih mempersepsikan Presiden Joko Widodo sebagai seorang petugas partai dari PDI Perjuangan yang akan mematuhi segala instruksi partai.

Umam mengatakan, hal itulah yang membuat hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 bakal memberikan suaranya kepada bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo.

"Masyarakat masih mempersepsikan Pak Jokowi sendiri sebagai petugas partai dari PDI-P, artinya bahwa beliau akan tegak lurus pada instruksi dan konstitusi partai," kata Umam dalam program Satu Meja Kompas TV, Rabu (23/8/2023) malam.

Baca juga: PDI-P Yakin Elektabilitas Ganjar Bakal Meroket setelah Rebound

Berdasarkan survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023, 63,6 persen pemilih Jokowi akan memilih Ganjar jika pemilu dilaksanakan saat survei digelar.

Namun, survei juga menangkap bahwa proporsi pemilih Jokowi yang memilih Prabowo Subianto, calon kompetitor Ganjar, justru semakin besar.

Pada survei kali ini, ada 36,4 persen pemilih Jokowi yang memilih Prabowo, naik dibandingkan 27,7 persen pada Januari 2023 dan 33,9 persen pada Mei 2023.

Menurut Umam, temuan tersebut tak lepas dari kode-kode dukungan kepada Prabowo yang semakin intens ditunjukkan oleh Jokowi.

"Terkonsolidasinya basis pemilih loyal Pak Jokowi sebagian yang kemudian memberikan dukungan kepada Pak Prabowo sebenarnya juga tidak lepas dari intensitas komunikasi beliau yang semakin terbuka, semakin vulgar, dan juga semakin intens," ujar Umam.

Menurut dia, salah satu bentuk sinyal dukungan yang paling vulgar ditunjukkan Jokowi saat mengajak Prabowo berkunjung ke pabrik PT Pindad di Malang pada Juli 2023.

Baca juga: Respons Ganjar Pranowo soal PSI Tarik Dukungan dan Isu Keretakan PDI-P

Dalam kunjungan itu, terdapat Prabowo menjadi sopir bagi Jokowi, Ibu Iriana Jokowi, dan Menteri BUMN Erick Thohir menggunakan kendaraan taktis Maung.

"Itu bukan sebuah etalase bicara tentang kebijakan pertahanan, di level ini tidak ada isu pertahanan sangat urgen, itu adalah panggung politik yang disediakan saya pikir oleh lingkar terdekat Pak Jokowi," ujar Umam.

Ia melanjutkan, sinyal dukungan Jokowi ke Prabowo juga terlihat dari sikap organisasi relawan dan partai politik pendukung Jokowi yang merapat ke Prabowo.

Seperti diketahui, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional telah mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo, sedangkan Partai Solidaritas Indonesia membatalkan dukungan kepada Ganjar Prabowo.

"Scara tidak langsung saya pikir ini adalah sebuah political endorsement yang secara terbuka," kata Umam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com