YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto meluruskan pernyataan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri soal pernah menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurutnya, pernyataan Megawati itu justru diasumsikan berbeda. Megawati tak bermaksud mengusulkan kepada Jokowi untuk menghapus KPK.
"Itu dipelintir. Jadi pernyataan sebenarnya dari Ibu Megawati Soekarnoputri, beliau lah yang mendirikan KPK. Supaya pemberantasan korupsi itu terus menerus dilakukan, dengan segala upaya," kata Hasto ditemui di kawasan Yogyakarta, Selasa (22/8/2023) usai menghadiri acara deklarasi relawan Ganjar Pranowo dari kaum intelektual Yogyakarta.
Baca juga: ICW Minta Megawati Desak KPK Tangkap Harun Masiku Ketimbang Usul Dibubarkan
Meski begitu, sebut dia, Megawati menilai masih ditemukan sejumlah persoalan dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Oleh sebab itu, Megawati mengingatkan agar KPK tak hanya sekadar komisi tetapi harus bersungguh-sungguh berantas korupsi.
"Maka harus ada satu upaya yang lebih sungguh-sungguh, dan ini juga menjadi komitmen dari seluruh pemimpin nasional hingga seluruh anak bangsa di dalam mencegah korupsi," jelas Hasto.
Politikus asal Yogyakarta ini menyatakan hal itu setelah mengonfirmasi kepada Megawati secara langsung.
Megawati mengklaim, menurutnya bahwa yang diberitakan media massa kurang tepat karena menyebut dirinya mengusulkan kepada presiden untuk membubarkan KPK.
"Sama sekali tidak benar, karena beliau mendirikan KPK itu dalam spirit untuk memenuhi amanat dari reformasi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengaku pernah mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk membubarkan KPK.
"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, 'sudah deh bubarkan saja KPK itu Pak, menurut saya enggak efektif'," kata Megawati di The Tribrata, Jakarta, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Megawati: Kadang-kadang Saya Bilang sama Pak Jokowi, Bubarkan Saja KPK
Megawati mengatakan itu karena mengaku gemas dengan penegakan hukum di Indonesia yang menurutnya tidak berjalan dengan baik.
Ketua Umum PDI-P ini meyakini bahwa praktik korupsi masih terus terjadi di Indonesia meskipun ada KPK.
"Lihat noh rakyat yang masih miskin, ngapain kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga, bohong kalau enggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum di Indonesia ini yang sudah susah payah saya buat," kata Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.