Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2023, 17:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bermain tebak-tebakan saat berpidato dalam acara Muktamar ke-XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Deli Serdang, Sabtu (19/8/2023).

Jokowi menyinggung frasa 'rambut putih' dalam salah satu tebak-tebakan yang ia berikan.

"Coba didengarkan, rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, kalau rambut hijau namanya apa?" tanya Jokowi kepada peserta muktamar, Sabtu, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Apa Itu Food Estate? Program Jokowi yang Diakuinya Gagal di Sejumlah Daerah

Pertanyaan Jokowi lantas membuat riuh seisi gedung, banyak hadirin yang berebut naik ke panggung untuk menjawab teka-teki itu.

Seorang lelaki bernama Aryo Prasetyo lantas ditunjuk Jokowi untuk naik ke atas panggung. Setelah memperkenalkan diri, ia diberi waktu untuk menjawab teka-teki tersebut.

"Dengarkan dulu, langsung jawab, rambut putih namanya uban, rambut merah namanya pirang, rambut hijau namanya apa?" tanya Jokowi ke Aryo.

"Rambutan belum matang, Pak," jawab Aryo dengan mantap.

Jokowi membalas jawaban tersebut dengan senyum dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman ke Ario.

Baca juga: Jokowi Sebut Impor Diperbesar untuk Antisipasi Dampak El Nino

Namun demikian, ia tidak memberikan penjelasan apakah jawaban itu benar atau tidak.

"Dapat sepeda," kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo tertawa saat bermain tebak-tebakan dalam acara Muktamar ke-XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Deli Serdang, Sabtu (19/8/2023).YouTube.com/Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo tertawa saat bermain tebak-tebakan dalam acara Muktamar ke-XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Deli Serdang, Sabtu (19/8/2023).

Sebelum tebak-tebakan soal rambut, Jokowi juga memberi sebuah tebak-tebakan soal 'jauh di mata dekat di hati'.

"Maju ke depan kalau bisa menjawab pertanyaan ini, 'jauh di mata dekat di hati, apakah itu?'," tanya Jokowi.

Hadirin pun heboh berebut maju ke panggung. Total ada empat orang yang naik ke atas panggung untuk menjawab, tetapi tidak ada jawaban yang dinyatakan benar oleh Jokowi.

Ada beberapa jawaban yang mereka berikan mengenai apa yang jauh di mata dekat di hati, misalnya, Allah SWT, orangtua, Presiden Joko Widodo, dan IPM.

"Tadi yang saya siapkan bukan jawabannya bukan itu sebetulnya, kalau yang ini tadi jawaban-jawaban serius, pertanyaannya itu tidak serius," kata Jokowi sambil tersenyum.

Bahkan, ada juga yang menjawab bahwa hal yang jauh di mata dekat di hati adalah kerinduan.

"Ini semakin jauh ini, ini sangat, ini sangat romantis sekali ini Adli ini, bukan itu (jawabannya)," kata Jokowi.

Baca juga: Pesan Jokowi ke Pelajar Muhammadiyah: Kembangkan Teknologi Untuk Kemaslahatan Umat

Pada akhirnya, Jokowi menyudahi sesi tebak-tebakan itu dan melanjutkan pidatonya setelah berswafoto dan bersalaman dengan empat orang tersebut.

Hingga selesai membacakan pidato, Jokowi tidak memberikan jawaban dari teka-teki 'jauh di mata dekat di hati' yang ia berikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kunjungi Warga di Pasar Raya Padang, Prabowo Ajak Masyarakat Sumbar Gunakan Hak Pilih

Kunjungi Warga di Pasar Raya Padang, Prabowo Ajak Masyarakat Sumbar Gunakan Hak Pilih

Nasional
Anehnya Sikap Parpol di DPR, Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Setelah RUU DKJ Disetujui di Paripurna

Anehnya Sikap Parpol di DPR, Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden Setelah RUU DKJ Disetujui di Paripurna

Nasional
Ini 11 Panelis Debat Capres Perdana 12 Desember 2023

Ini 11 Panelis Debat Capres Perdana 12 Desember 2023

Nasional
Singgung Kasus Haris-Fatia hingga Butet, Usman Hamid: Kekuasaan Sedang Resah

Singgung Kasus Haris-Fatia hingga Butet, Usman Hamid: Kekuasaan Sedang Resah

Nasional
Jelang Debat Perdana, Gibran: Sudah Simulasi

Jelang Debat Perdana, Gibran: Sudah Simulasi

Nasional
Kampanye di Kuningan, Anies Janji Perjuangkan Eyang Hasan Maolani Jadi Pahlawan Nasional

Kampanye di Kuningan, Anies Janji Perjuangkan Eyang Hasan Maolani Jadi Pahlawan Nasional

Nasional
Mahfud MD: Hati-hati, Kami Peluru Tak Terkendali untuk Melibas Korupsi!

Mahfud MD: Hati-hati, Kami Peluru Tak Terkendali untuk Melibas Korupsi!

Nasional
Akhir Pekan, Ganjar Jalan-Jalan di Mal Grand Indonesia

Akhir Pekan, Ganjar Jalan-Jalan di Mal Grand Indonesia

Nasional
Prabowo: Kita Harus Lanjutkan Program yang Baik, Jangan Malah Mundur

Prabowo: Kita Harus Lanjutkan Program yang Baik, Jangan Malah Mundur

Nasional
KPK: OTT Selalu Dilakukan dengan Cermat dan Cukup Bukti

KPK: OTT Selalu Dilakukan dengan Cermat dan Cukup Bukti

Nasional
Banyak Tersangka KPK Belum Disidang karena Kurang Bukti, Mahfud: Itu Kan Menyiksa

Banyak Tersangka KPK Belum Disidang karena Kurang Bukti, Mahfud: Itu Kan Menyiksa

Nasional
Alasan Gerindra Dukung Gubernur Jakarta Dipilih Presiden dalam RUU DKJ

Alasan Gerindra Dukung Gubernur Jakarta Dipilih Presiden dalam RUU DKJ

Nasional
Prabowo Terima Dukungan Relawan Pedagang Indonesia Maju

Prabowo Terima Dukungan Relawan Pedagang Indonesia Maju

Nasional
Politikus Gerindra: Gubernur Jakarta Dipilih Presiden Diusulkan Bamus Betawi

Politikus Gerindra: Gubernur Jakarta Dipilih Presiden Diusulkan Bamus Betawi

Nasional
Mahfud Ralat Pernyataan: KPK Kerap Kurang Bukti Saat Tetapkan Tersangka, Bukan OTT

Mahfud Ralat Pernyataan: KPK Kerap Kurang Bukti Saat Tetapkan Tersangka, Bukan OTT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com