Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator, Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat

Kompas.com - 19/08/2023, 11:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia pada 15-21 Juli 2023 menunjukkan, peta elektabilitas calon presiden masih dinamis.

Berdasarkan simulasi tiga nama dalam survei tersebut, bakal calon presiden (bacapres) dari PDI-P, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas 35,2 persen, atau unggul tipis dibandingkan bacapres dari Partai Gerindra, Prabowo Subiantodi di angka 33,2 persen.

"Kita belum bica secara konklusif menemukan siapa yang unggul antara Prabowo dan Ganjar, berdasarkan simulasi 3 nama," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Golkar Urung Usung Airlangga Capres, Elektabilitas Rendah Dinilai Jadi Alasan

Survei juga menunjukkan bahwa elektabilitas bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yakni Anies Baswedan berada di angka 23,9 persen.

Menurut Burhanuddin, pendukung Anies tidak perlu khawatir atas hasil tersebut karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih punya peluang berada di dua besar karena ada 7,7 persen suara undecidedd voters.

"Selisih kurang lebih sekitar 9 persen dengan peringkat kedua sementara undecided masih 7,7 persen belum termasuk swing voters, itu Anies masih bisa, kompetitif minimal, untuk memperebutkan peringkat kedua," kata Burhanuddin.

Ia mengatakan, hasil survei ini juga menunjukkan tren elektabilitas para bacapres masih naik turun 6 bulan menjelang hari pencoblosan.

Burhanuddin mencontohkan, elektabilitas Prabowo sempat menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2020 hingga 2021, tetapi kemudian disalip oleh Ganjar pada April 2022.

Baca juga: Anies Perlu Gelar Konvensi Bacawapres dan Konkretkan Gagasan Genjot Elektabilitas

Elektabilitas Prabowo pun terus turun pada 2022 hingga sempat disalip oleh Anies pada November 2022 yang tingkat keterpilihannya pun sempat mengancam Ganjar yang duduk di peringkat pertama.

"Tetapi sepanjang 2023 trennya (elektabilitas Anies) turun sampai kemudian di survei bulan Juli tren penurunan itu mulai recover," ujar Burhanuddin.

Sementara itu, elektabilitas Prabowo yang turun pada 2021 pelan-pelan merangkak naik hingga menyalip Anies pada Februari 2023 dan menyalip Ganjar seusai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Tetapi (Prabowo) belakangan kembali disalip meskipun lagi-lagi selisihnya tidak signifikan dengan Ganjar, jadi ini betul-betul seperti pacuan kuda, saling balap antarcapres," kata Burhanuddin.


Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.811 orang responden warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Para responden itu dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error ±2,35 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com