Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan Luncurkan Logo dan Slogan Peringatan 25 Tahun, "Satu Suara Wujudkan Cita-Cita"

Kompas.com - 15/08/2023, 18:23 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) meluncurkan logo dan slogan untuk perayaan 25 tahun perjuangan Komnas Perempuan.

Peluncuran logo ini sebagai bentuk dukungan dan partisipasi Komnas Perempuan dalam pelibatan kaum muda untuk berkontribusi dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan.

"Untuk itu mereka (kaum muda) diajak melihat hal baik sepanjang 25 tahun berjalan setelah reformasi dari upaya-upaya kerja kemanusiaan untuk penghapusan kekerasan terhadap Perempuan dan semangat melanjutkan perjuangan yang disuarakan melalui sebuah logo dan slogan," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dalam peluncuran logo di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Komnas Perempuan Akan Dalami Dugaan Pelecehan Seksual Finalis Miss Universe Indonesia

Andy mengatakan, pelibatan anak muda tersebut bukan tanpa alasan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa 24 persen penduduk Indonesia masuk dalam kategori pemuda.

Tingginya angka ini menunjukkan pentingnya pelibatan bermakna anak muda khususnya perempuan dalam berbagai isu dan program pembangunan yang juga mempertimbangkan kelestarian alam, dan ekonomi berkelanjutan, sekaligus menjaga keberlangsungan bumi dan manusia hingga jangka panjang.

Andy mengungkapkan, pelibatan kaum muda sangat penting dalam setiap fase sejarah bangsa baik pra dan pasca kemerdekaan, pra dan pasca reformasi hingga hari ini.

Menurutnua, sangat penting memastikan anak muda sebagai penggerak perubahan yang harus bebas dari kekerasan.

Baca juga: Komnas Perempuan Minta MA Cabut SEMA Larangan Nikah Beda Agama

Oleh karena itu, Komnas Perempuan meluncurkan lomba logo dan slogan dan telah memilih pemenangnya.

"Menggunakan kesempatan peluncuran ini, Komnas Perempuan memanfaatkannya sebagai ruang diskusi lintas generasi untuk melihat capaian-capaian kerja bersama untuk penghapusan kekerasan terhadap Perempuan dan mencari solusi bersama untuk tantangan ke depan mewujudkan pemenuhan hak-hak korban," ujar Andy.

Untuk diketahui, pemenang lomba logo dan slogan Komnas Perempuan bernama Mahendra Wijaya dengan karyanya "Satu Suara Wujudkan Cita-cita."

Logo yang dibuat menampilkan tiga unsur yang dibangun menjadi satu yaitu bunga teratai, tangan, dan pedang.

Teratai disebut melambangkan kesadaran. Kemudian, tangan menggambarkan dukungan pergerakan dan pedang adalah simbol keadilan.

Baca juga: Komnas Perempuan Sampaikan Amicus Curiae dalam Uji Materi PKPU Keterwakilan Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com