Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU Siap Operasikan Drone Tempur ANKA Pesanan Kemenhan dari Turkiye

Kompas.com - 15/08/2023, 17:19 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) mengaku siap mengoperasikan pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle) atau drone tempur ANKA dari Turkiye.

Diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI telah memesan 12 unit pesawat nirawak buatan Turkish Aerospace itu.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan, selama ini TNI telah mengoperasikan drone tipe tactical dan MALE (medium altitude long endurance).

“Kami sudah biasa mengoperasikan drone tersebut. Kalau pun kami akan dibelikan drone lain, saya kira enggak ada masalah,” kata Agung ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Indonesia Beli 12 Drone Tempur ANKA dari Turkiye, Nilai Kontrak Capai Rp 4,5 Triliun

Kadispenau mengungkapkan, pilot-pilot TNI AU terbiasa menerbangkan pesawat nirawak dengan remote maupun kokpit.

“Kami siap, TNI Angkatan Udara siap (mengoperasikan drone ANKA),” ujar Agung.

Bahkan, Agung mengatakan, TNI AU memiliki personel atau penerbang khusus pengoperasian pesawat nirawak, yakni di Skadron Pendidikan (Skadik) 103 di Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya.

“Kami sudah mendidik penerbang-penerbang khusus, penerbang tanpa awak,” kata Agung.

Diberitakan sebelumnya, Indonesia melalui Kemenhan RI membeli 12 drone tempur ANKA dari Turkiye dengan nilai kontrak mencapai 300 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,53 triliun.

“Proses pembelian tersebut ditandai dengan adanya penandatangan kontrak dengan pihak penyedia yaitu Turkish Aerospace pada 3 Februari 2023,” kata Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam keterangannya pada 1 Agustus 2023.

Baca juga: Pesawat Super Hercules C-130J Ketiga Pesanan Indonesia Akan Diserahkan ke TNI AU pada 15 Agustus

Edwin mengatakan, nilai kontrak masih dalam proses aktivasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Pengiriman 12 unit UAV ANKA tersebut akan dilaksanakan 32 bulan setelah kontrak efektif.

Dalam kontrak pembelian itu juga termasuk kontrak tambahan berupa Integrated Logistic Support (ILS), Ground Support and Test Equipment (GS&TE), Flight Simulator, infrastruktur hanggar, dan pelatihan serta masa garansi selama 24 bulan atau 600 jam terbang.

Dikutip dari Kompas.id, enam unit drone tempur ANKA yang dibuat di Turkiye akan segera dikirim ke Indonesia.

Sementara enam unit lainnya bakal dirakit di Indonesia bersama PT Dirgantara Indonesia melalui program transfer teknologi.

Baca juga: Indonesia Beli 12 Drone Tempur ANKA dari Turkiye, Nilai Kontrak Capai Rp 4,5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com