Sementara di atas Erick terdapat sosok Sandiaga Salahuddin Uno dengan elektabilitas 18,9 persen, dan Ridwan Kamil di puncak dengan 19,6 persen.
Baca juga: Airlangga Klaim Keputusan Dukung Prabowo Sesuai Aspirasi Kader Golkar
Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 8-13 April 2023 juga menunjukkan elektabilitas Erick Thohir sebagai kandidat bacawapres berada di posisi 3 besar dengan 11,8 persen.
Menurut survei Indikator, elektabilitas Ridwan Kamil sebagai bakal cawapres juga berada di posisi puncak dengan 19,7 persen. Di bawahnya terdapat Sandiaga Uno dengan elektabilitas mencapai 18,4 persen.
Kemungkinan proses perundingan di antara para partai anggota KKIR bakal alot buat menentukan sosok bakal cawapres.
Baca juga: Dukung Prabowo Capres, PAN Tawarkan Erick Thohir Jadi Cawapres
Sebab selain Gerindra, semua partai memiliki posisi tawar tersendiri.
Contohnya PKB. Mereka yang pertama kali menggagas koalisi itu dengan Gerindra dan bahkan sudah mendirikan sekretariat pemenangan bersama.
Akan tetapi, jika dilihat dari persentase masing-masing perolehan suara parpol anggota KKIR dalam Pemilu 2019 silam, maka PKB yang mendulang 9,69 persen suara kalah dari Golkar.
Golkar menjadi partai dengan persentase suara terbesar kedua di KKIR. Dalam Pemilu 2019 partai berlambang pohon beringin itu mendapatkan 12,31 persen suara.
Selain itu, Golkar juga bisa mengajukan sosok kadernya yakni Ridwan Kamil dan Airlangga Hartarto sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo.
Baca juga: Jokowi Pastikan Koalisi Pemerintah dan Kabinet Tetap Solid Usai Golkar dan PAN Dukung Prabowo
Akan tetapi, elektabilitas Airlangga dalam beberapa hasil survei berada di luar posisi 10 besar.
Sedangkan PAN memiliki persentase suara paling kecil di KKIR, yakni 6,24 persen suara. Akan tetapi, mereka mempunyai kandidat yang diunggulkan yakni Erick Thohir buat disodorkan kepada Prabowo buat dipilih menjadi bakal cawapres.
Apalagi elektabilitas Erick juga selalu berada pada posisi 3 besar kandidat bakal cawapres.
Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, penentuan sosok bakal cawapres Prabowo memang bakal menjadi hal yang mesti dipecahkan oleh seluruh anggota KKIR.
"Tantangan saat ini bagi koalisi partai-partai politik pengusung Prabowo Subianto adalah mencapai titik temu konsensus siapa figur bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto," kata Bawono dalam keterangannya pada Minggu (13/8/2023).
Baca juga: Dukung Prabowo Jadi Capres, Golkar Harap Airlangga Jadi Cawapres
Bawono menilai wajar jika partai-partai pengusung Prabowo Subianto berhadap kader terbaik mereka atau figur memiliki kedekatan politik dengan mereka dapat digandeng menjadi pendamping bakal cawapres.
"Agar mereka memperoleh efek ekor jas dalam pemilu 2024 mendatang," ujar Bawono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.