JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto akan menyerahkan dua kapal pemburu ranjau buatan Jerman kepada TNI Angkatan Laut (AL) di Dermaga Madura, Komando Armada II, Surabaya, pada hari ini, Senin (14/8/2023).
Sumber Kompas.com dari Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) mengatakan, prosesi penyerahan akan dilaksanakan pada pukul 09.40 WIB.
Selain dua kapal pemburu ranjau, Menhan Prabowo juga menyerahkan lima kapal cepat rudal (KCR) produksi PT PAL dan satu kapal trimaran.
“Lima kapal cepat rudal (KCR) produksi PT PAL Indonesia (Persero), kemudian dua kapal Mine Counter Measure Vessel (MCMV) produksi Abeking & Rasmussen, Jerman, serta satu kapal trimaran berteknologi siluman buatan PT Lundin Industry Invest,” tulis keterangan Kementerian Pertahanan yang diterima Kompas.com, dikutip pada hari ini.
Baca juga: Senin Pekan Depan, Dua Kapal Pemburu Ranjau Buatan Jerman Akan Diserahkan ke TNI AL
Sebelumnya, prosesi penyerahan dua kapal pemburu ranjau itu juga diungkapkan oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya Herru Kusmanto.
“Akan diserahkan pada hari Senin nanti dari Kementerian Pertahanan kepada Bapak KSAL (Laksamana Muhammad Ali) dan langsung ke Koarmada II,” kata Herru usai sertijab Pangkoarmada I dan II di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2023).
Dua kapal pemburu ranjau terbaru tersebut, KRI Pula Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732, akan menggantikan dua kapal pemburu ranjau sebelumnya, KRI Pulau Rengat-711 dan KRI Pulau Rupat-712, yang usianya sudah cukup tua.
KSAL Muhammad Ali telah memimpin acara penerimaan dua unit kapal pemburu ranjau bertipe mine counter meassure vessel (MCMV) itu di Galangan Abeking & Resmussen, Lamwerder, Bremen, Jerman, pada 26 Mei 2023.
Baca juga: Kapal Pemburu Ranjau dari Jerman Tiba 2 Minggu Lagi, Ditempatkan di Koarmada II
Dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) disebutkan bahwa tujuan dari pengadaan kedua KRI tersebut tak lepas dari masih banyaknya ranjau laut peninggalan perang dunia kedua di laut Indonesia.
Di samping itu, karena dinamisnya perkembangan teknologi persenjataan ranjau saat ini.
Kedua KRI itu akan dioperasikan untuk membersihkan perairan Indonesia yang masih memiliki potensi bahaya ranjau.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.