Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[GELITIK NASIONAL] Friksi Yenny Wahid-Cak Imin Berlanjut, Anies Kembali Didesak Deklarasi Bakal Cawapres, PAN-Golkar Merapat ke Prabowo

Kompas.com - 14/08/2023, 07:00 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selamat pagi bagi seluruh sahabat Kompas.com di manapun berada. Melalui artikel ini kami kembali mengulas peristiwa di jagat politik nasional yang menjadi perhatian utama pada pekan lalu.

Peristiwa politik yang nampak menjadi sorotan pembaca pada pekan lalu adalah soal pernyataan Yenny Wahid yang merupakan putri sulung mendiang Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terkait Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Kemudian desakan dari internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) supaya bakal calon presiden Anies Baswedan segera mengumumkan sosok tokoh yang akan menjadi bakal cawapres.

Selain itu, pada akhir pekan lalu Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar menyatakan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dihuni Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca juga: Nasdem Yakin Belum Tertutup Opsi Jadikan Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan

Kedua partai politik itu juga menyatakan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden 2024.

Friksi Yenny Wahid vs Cak Imin mencuat lagi

Sorotan pertama mengarah kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Yenny Wahid.

Konflik antara Muhaimin dengan keluarga Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, kembali mencuat.

Perseteruan kedua pihak itu kembali muncul ke permukaan setelah Yenny Wahid menyentil Muhaimin yang ngotot maju sebagai calon presiden (capres) pada 2024 nanti menggunakan PKB sebagai kendaraan politik.

Menurut Yenny, PKB merupakan partai yang dirintis Gus Dur ketika menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Baca juga: Curhat Yenny Wahid ke Gibran, Tak Pernah Mengajukan Diri Jadi Bakal Cawapres tapi Dapat Penolakan

Yenny menilai Muhaimin mendepat Gus Dur dari partai itu demi mendulang keuntungan politik dan naik ke tampuk kepemimpinan PKB.

Di sisi lain, saat ini PKB dan Muhaimin merapat kepada Gerindra dan mendukung Prabowo sebagai bakal capres 2024.

Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto sudah meneken kerja sama politik dengan PKB sejak setahun lalu. Namun, belum kunjung mendeklarasikan nama bakal capres-cawapres.

Muhaimin juga diketahui sangat ingin maju sebagai peserta Pilpres 2024. Akan tetapi, Prabowo belakangan pamer kedekatan dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang dikenal dekat dengan Ketua Umum PBNU saat ini, Yahya Cholil Staquf.

Di sisi lain, hubungan Muhaimin dan PBNU yang dipimpin Yahya saat ini sedang tidak akur.

Baca juga: Begini Jawaban Gerindra soal Ancaman Yenny Wahid Tak Dukung Prabowo jika Cak Imin Cawapres

Yenny mengungkapkan, keluarga Gus Dur dengan tegas akan menarik diri dan tidak akan mendukung Prabowo jika memilih Cak Imin sebagai bakal cawapresnya pada 2024.

Yenny mengatakan, perilaku Cak Imin yang menyingkirkan Gus Dur, atau menurut Yenny "mengudeta" sang ayah dari PKB adalah alasan kuat untuk tidak mendukung sepupunya itu dalam Pilpres 2024.

Menurut Yenny, Prabowo memahami konflik antara keluarga Gus Dur dan Muhaimin.

Selain itu, dia juga mengungkapkan perintah mendiang ayahnya yang melarang atribut penggunaan namanya di PKB pimpinan Muhaimin.

Yenny mengatakan, larangan itu ditandatangani Gus Dur di depan notaris. Namun, atribut Gus Dur masih sering dipakai oleh Cak Imin hingga saat ini.

Baca juga: Yenny Wahid: Cak Imin sebagai Saudara Saya Maafkan, tapi Dalam Politik...

Ketika dimintai tanggapannya, Muhaimin enggan menjawab panjang soal sindiran dari Yenny.

Menurut Muhaimin, persoalan itu sebaiknya tidak dibahas karena merupakan masalah lama.

 

Demokrat dan PKS desak Anies umumkan bacawapres

Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan usai bertemu dengan relawan pendukungnya di Rumah Temu Relawan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2023).KOMPAS.com/Dian Erika Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan usai bertemu dengan relawan pendukungnya di Rumah Temu Relawan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2023).

Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mendapat desakan dari internal koalisi untuk mendeklarasikan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.

Sampai saat ini Anies tak kunjung mengumumkan bakal cawapresnya, setelah diusung sebagai bakal capres sejak setahun lalu.

Pihak yang mendesak Anies mengumumkan cawapres adalah Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, masyarakat sudah tidak sabar ingin tahu siapa bakal cawapres yang akan mendampingi Anies di Pilpres 2024.

Sementara itu, PKS memandang kontestasi Pilpres 2024 sudah semakin dekat. PKS menyatakan konsolidasi perlu segera dilakukan supaya Anies bisa menggalang dukungan.

Baca juga: Prabowo Sudah Didukung 4 Parpol, Anies Singgung Kemenangannya di Pilkada DKI

Belakangan, nama-nama yang digadang-gadang menjadi cawapres Anies mencuat. Di antaranya seperti Khofifah Indar Parawansa, AHY, Yenny Wahid, Susi Pudjiastuti sampai Ahmad Heryawan (Aher).

AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Jumat (11/8/2023) pekan lalu mengatakan, saat ini yang berharga adalah kepastian penentuan bakal cawapres Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan, publik yang mendukung narasi perubahan sudah tidak sabar menunggu siapa figur pendamping Anies pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Anak sulung Presiden mengatakan, dorongan pada ke-6 Republik Indonesia itu mengatakan, Anies untuk menentukan pendamping selalu dibawa dalam komunikasi Demokrat dengan dua mitranya di koalisi, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.

Sementara itu Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf juga meminta Anies segera mengumumkan bakal cawapres.

Baca juga: Kunjungi Boyolali, Anies Baswedan Singgung Soal Kesejahteraan Petani

Dia menganggap Pilpres 2024 sudah semakin dekat sehingga konsolidasi harus segera dilakukan.

Selain itu, kata Al Muzammil, dengan adanya sosok bakal cawapres maka KPP dinilai bisa mengoptimalkan kinerja di akar rumput.

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie tidak sependapat dengan Demokrat dan PKS. Menurut dia, Demokrat dan PKS harus bersabar karena Anies belum perlu mendeklarasikan bakal cawapres karena masih ada cukup waktu.

Effendi meyakini Anies memikirkan yang terbaik untuk kemenangan KPP pada Pilpres 2024. Ia juga meyakini bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tengah menghitung dan menunggu momentum yang tepat.

Baca juga: Ziarah ke Makam Agung di Kompleks Masjid Gedhe Kotagede, Anies Diberi Tombak Cakra

PAN-Golkar resmi dukung Prabowo

Partai Golkar resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Calon Presiden Prabowo Subianto.Dok. Istimewa Partai Golkar resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Calon Presiden Prabowo Subianto.

Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar akhirnya meresmikan sikap politik mereka untuk bergabung dengan Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya (KKIR), dan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024.

Deklarasi itu dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Bergabungnya PAN dan Golkar di KKIR ditandai dengan penandatanganan kerja sama politik oleh empat ketua umum partai politik masing-masing, yakni Muhaimin Iskandar dari PKB, Zulkifli Hasan dari PAN, dan Airlangga Hartarto dari Golkar, serta Prabowo dari Gerindra.

Prabowo menyampaikan bahwa dipilihnya tanggal ini tak terlepas sebagai momentum peringatan koalisi Gerindra dan PKB yang telah lebih dulu dibangun persis setahun silam.

Dalam kerja sama politik ini, Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan mengatakan, masing-masing partai politik akan diberikan porsi yang sama untuk membahas nama calon pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

Baca juga: PAN dan Golkar Deklarasi Dukung Prabowo Capres, PPP: KIB Otomatis Bubar

Sebelum kerja sama politik ini diteken setiap ketum parpol, mulai dari Airlangga, Zulkifli Hasan, dan Muhaimin terlebih dulu menegaskan pernyataan dukungan partainya masing-masing kepada Prabowo.

Airlangga mengatakan, Prabowo adalah sosok yang tepat untuk menjemput cita-cita Indonesia menjadi negara maju dari segi ekonomi.

Zulkifli Hasan menyampaikan pandangan serupa. Ia juga menambahkan riwayat PAN yang setia mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014.

Sementara itu, Muhaimin Iskandar mengaku gembira dengan bertambahnya rekan koalisi. Ia juga memuji Prabowo bisa membawa Indonesia menuju kondisi yang lebih adil, sejahtera dan maju.

Baca juga: Airlangga: Kepemimpinan Prabowo Mampu Loloskan Negara dari Middle Income Trap

PAN dan Golkar sebenarnya sempat bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, dengan pernyataan dukungan ini, hampir pasti KIB bubar.

Apalagi PPP juga sudah menyatakan dukungan kepada bakal capres PDI-P, Ganjar Pranowo.

Kini, pergulatan yang akan hadir di KKIR adalah soal bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo.

Sebelumnya, PAN getol mengajukan nama Menteri BUMN Erick Thohir. Sementara itu, PKB berkeras mencalonkan Muhaimin Iskandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com