Anak sulung Presiden mengatakan, dorongan pada ke-6 Republik Indonesia itu mengatakan, Anies untuk menentukan pendamping selalu dibawa dalam komunikasi Demokrat dengan dua mitranya di koalisi, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.
Sementara itu Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf juga meminta Anies segera mengumumkan bakal cawapres.
Baca juga: Kunjungi Boyolali, Anies Baswedan Singgung Soal Kesejahteraan Petani
Dia menganggap Pilpres 2024 sudah semakin dekat sehingga konsolidasi harus segera dilakukan.
Selain itu, kata Al Muzammil, dengan adanya sosok bakal cawapres maka KPP dinilai bisa mengoptimalkan kinerja di akar rumput.
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie tidak sependapat dengan Demokrat dan PKS. Menurut dia, Demokrat dan PKS harus bersabar karena Anies belum perlu mendeklarasikan bakal cawapres karena masih ada cukup waktu.
Effendi meyakini Anies memikirkan yang terbaik untuk kemenangan KPP pada Pilpres 2024. Ia juga meyakini bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tengah menghitung dan menunggu momentum yang tepat.
Baca juga: Ziarah ke Makam Agung di Kompleks Masjid Gedhe Kotagede, Anies Diberi Tombak Cakra
Partai Amanat Nasional dan Partai Golkar akhirnya meresmikan sikap politik mereka untuk bergabung dengan Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya (KKIR), dan mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024.
Deklarasi itu dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).
Bergabungnya PAN dan Golkar di KKIR ditandai dengan penandatanganan kerja sama politik oleh empat ketua umum partai politik masing-masing, yakni Muhaimin Iskandar dari PKB, Zulkifli Hasan dari PAN, dan Airlangga Hartarto dari Golkar, serta Prabowo dari Gerindra.
Prabowo menyampaikan bahwa dipilihnya tanggal ini tak terlepas sebagai momentum peringatan koalisi Gerindra dan PKB yang telah lebih dulu dibangun persis setahun silam.
Dalam kerja sama politik ini, Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan mengatakan, masing-masing partai politik akan diberikan porsi yang sama untuk membahas nama calon pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Baca juga: PAN dan Golkar Deklarasi Dukung Prabowo Capres, PPP: KIB Otomatis Bubar
Sebelum kerja sama politik ini diteken setiap ketum parpol, mulai dari Airlangga, Zulkifli Hasan, dan Muhaimin terlebih dulu menegaskan pernyataan dukungan partainya masing-masing kepada Prabowo.
Airlangga mengatakan, Prabowo adalah sosok yang tepat untuk menjemput cita-cita Indonesia menjadi negara maju dari segi ekonomi.
Zulkifli Hasan menyampaikan pandangan serupa. Ia juga menambahkan riwayat PAN yang setia mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014.