Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Imbauan Jokowi Bentuk Koalisi Besar, Kini 4 Parpol Koalisi Pemerintah Dukung Prabowo

Kompas.com - 14/08/2023, 05:15 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

Tangan Jokowi di balik koalisi besar

Dengan bergabungnya PAN dan Golkar maka KKIR saat ini mempunyai kekuatan suara cukup besar.

Jika dilihat dari persentase masing-masing perolehan suara parpol dalam Pemilu 2019 silam, KKIR sudah meraih 42,01 persen suara di parlemen, atau 265 dari 575 kursi di legislatif.

Persentase itu sudah melampaui ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen, seperti ditetapkan dalam Pasal 222 Undang Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Menurut hasil Pemilu 2019, Gerindra mendapatkan 12,57 persen suara, PKB mendapatkan 9,69 persen suara, Golkar mendapatkan 12,31 persen suara, PAN meraih 6,24 persen suara.

Baca juga: Airlangga: Kepemimpinan Prabowo Mampu Loloskan Negara dari Middle Income Trap

KKIR juga mendapatkan dukungan dari Partai Bulang Bintang (PBB) yang mempunyai 0,79 persen perolehan suara dalam pemilu 2019 lalu.

Jokowi juga kerap mengajak Prabowo ikut dalam kunjungan kerja. Hal itu dianggap sebagai sinyal bentuk dukungan terselubung dari Jokowi kepada Prabowo menjelang Pilpres 2024.

Pada April 2023 lalu, Zulkifli mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberi arahan supaya partai-partai politik pendukung pemerintah membentuk koalisi besar.

Maka dari itu Zulkifli dan sejumlah petinggi PAN berkunjung ke kediaman Prabowo saat itu.

“Tadi yang kami sampaikan bareng-bareng, kebersamaan, komitmen kebangsaan di bawah komando Pak Jokowi sebagai jalan tengah nanti untuk memajukan Indonesia,” ujar Zulhas pasca menemui Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2023).

Baca juga: Pernah Temui Megawati, Kenapa PAN Akhirnya Pilih Prabowo sebagai Capres?

Ketika itu, PAN masih tergabung di dalam KIB bersama PPP dan Golkar.

Saat itu Zulhas mengaku siap menjadi pihak yang merekatkan upaya penjajakan koalisi besar.

Apalagi, PAN, dan Gerindra sudah pernah bekerja sama dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, dan 2019.

Baginya, tak sulit untuk membangun kerja sama antara KIB, dan KIR ke depan.

“Saya siap sebetulnya untuk menjadi apa sajalah, ke sana kemari untuk merajut ini. Sehingga bisa menjadi kenyataan ada jalan tengah yang kokoh, yang kuat untuk memajukan Indonesia,” imbuh dia.

Baca juga: Airlangga Teken Kerja Sama Politik Dukung Prabowo, Tim Teknis Bentukan Golkar dan PDI-P Bubar

Semakin jelas

Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, dukungan politik dari Partai Golkar dan juga PAN terhadap Prabowo Subianto tentu semakin menggenapkan ambang batas presidential threshold

Dia juga menilai dukungan politik dari kedua parpol itu turut menambah rasa pede Prabowo Subianto melangkah menuju pendaftaran pasangan calon dua bulan mendatang

"Dukungan Partai Golkar dan PAN terhadap Prabowo Subianto juga membuat peta koalisi pemilihan presiden menjadi semakin jelas," kata Bawono dalam keterangannya pada Minggu (13/8/2023).

Baca juga: PPP Ucapkan Selamat Golkar-PAN Dukung Prabowo, Sebut Peluang Sandiaga Cawapres Ganjar Makin Besar

Dia mengatakan, setelah PAN dan Golkar mendukung Prabowo maka saat ini tidak ada lagi partai politik penghuni parlemen yang belum melabuhkan dukungan politik mereka terhadap bakal calon presiden.

(Penulis : Vitorio Mantalean, Tatang Guritno | Editor : Novianti Setuningsih, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com