Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Imam Farisi
Dosen

Dosen FKIP Universitas Terbuka

Kearifan Vs Keangkuhan Intelektual

Kompas.com - 13/08/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Secara kognitif, kritik/protes intelektual didasarkan pada pengertian atas situasi yang menjadi objek kritik secara menyeluruh, beserta sisi positif dan negatif serta ketidakpastiannya bagi kemungkinan dirumuskan solusi alternatifnya.

Secara reflektif, kritik/protes intelektual didasarkan pada kemampuan dan kesadaran untuk mengkaji situasi yang menjadi objek kritik dari berbagai perspektif, serta menghindarkan diri untuk tidak melakukan tindakan proyeksi atau menyalahkan orang/kelompok lain atas dasar situasi, perasaan atau kebenaran diri-sendiri.

Secara afektif, kritik/protes intelektual didasarkan pada sikap dan perilaku positif untuk menyelesaikan masalah melalui solusi alternatif, dan bukan didasarkan atau disertai sikap acuh tak acuh atau negatif terhadap orang/kelompok lain.

Dengan kata lain, kritik atau protes intelektual yang arif setidaknya memiliki unsur-unsur valid, rasional, dan bermanfaat; sikap/perilaku prososial; menghadirkan pemecahan masalah sosial yang pragmatis tentang kehidupan; mampu mengontrol homeostasis emosional; pengertian-diri atau refleksi-diri; menjunjung tinggi nilai toleransi; serta pengakuan dan penanganan ketidakpartian/ambiguitas secara efektif.

Jika ketiga unsur kritik atau protes intelektual diabaikan, yang tercipta adalah kritik atau protes intelektual yang arogan, angkuh, dan congkak.

Arogansi intelektual merupakan seperangkat karakteristik yang cenderung membutakan seorang/kelompok untuk mengenali kebenaran yang bersifat multidimensi.

Hal ini tercipta oleh motif untuk mempertontonkan kekuatan atau keungggulan epistemik dan superioritas dirinya yang diklaim diatas/melebihi orang/kelompok lain.

Arogansi kritik atau protes juga kerap dilakukan dengan membuat klaim-klaim atau dalih-dalih akademik/ilmiah yang sejatinya adalah hanya untuk kepentingan atau hak pribadi/kelompok yang lebih tinggi; berdasarkan asumsi berlebihan dan belum teruji; kebanggaan dan superioritas diri/kelompok yang “insolent” dan narsistik (Sajwani, 2020).

Arogansi intelektual merupakan konfigurasi fenomena kognitif, motivasional, dan sosial. Ia terbentuk dari kombinasi antara kecacatan kognitif dalam menilai kemampuan dan kebajikan diri, dorongan untuk lebih unggul dari yang lain, serta aspirasi dan persepsi sosial tentang superioritas (Nelson Cowan dkk., 2021).

Lebih lanjut, Nelson membagi arogansi intelektual dalam 3 (tiga) tipe, yaitu individual, komparatif, dan antagonis dalam kehidupan intelektual.

Arogansi individual adalah arogansi yang didasarkan pada pendapat yang berlebihan tentang kemampuan, sifat, atau pencapaian diri dibandingkan dengan kebenaran objektif.

Arogansi komparatif adalah arogansi yang didasarkan pada pendapat dan penilaian atas peringkat kemampuan, sifat, atau prestasi diri yang ditempatkan lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain.

Arogansi antagonis adalah arogansi yang didasarkan pada fitnah atau ejekan kepada orang/kelompok lain berdasarkan asumsi superioritas.

Dalam kaitan ini, menjadi sangat jelas perbedaan atau demarkasi antara kritik/protes intelektual yang tercipta dari kearifan intelektual dengan kritik/protes yang bermuatan ujaran kebencian, hinaan, nyinyiran, fitnah, provokasi, hasutan, dan semacamnya yang bertendensi personal-subjektif yang tercipta dari arogansi intelektual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com