Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhardis
PNS

Saat ini bekerja sebagai periset di Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas, BRIN

Bahasa Kampanye Pemilu di Ruang Publik

Kompas.com - 09/08/2023, 14:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Baliho sebagai produk di ruang publik sepantasnya menggunakan bahasa Indonesia yang taat asas dan kaidah.

Sudah sepatutnya pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan produk ruang publik memiliki kompetensi berbahasa Indonesia yang baik dan mumpuni.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pun sepertinya sudah mempersiapkan Tim Pengawas Penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik (badanbahasakemdikbud.go.id, 12/04/21).

Artinya, para pengawas ini tentunya akan melakukan patroli penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik, tidak terkecuali bahasa yang digunakan di baliho-baliho para caleg.

Tujuan diperkuatnya sentripetal force ini satu di antaranya adalah mendukung upaya pemartabatan bahasa Indonesia di ruang publik.

Selain itu, adanya sentripetal force juga mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi di tengah kebhinekaan suku dan ras yang dimiliki bangsa ini.

Memang, baliho dengan penambahan bahasa daerah ditujukan untuk dipasang di daerah asal bahasa tersebut. Namun tidak semua masyarakat di daerah sasaran merupakan penutur bahasa yang sama.

Penggunaan bahasa daerah dalam baliho “dhateng bapak Anies Baswedan lebeting pencalonan Presiden 2024, Kita Nyengkuyung Rekomendasi DPW Partai Nasdem Provinsi DI Yogyakarta", misalnya, tentu menyebabkan pembaca yang notabene tidak berasal dari suku Jawa mengalami kesulitan memahami baliho tersebut.

Harapan pembuat baliho, tokoh yang sedang di-promosikannya tidak hanya akan dipilih oleh masyarakat yang berdomisili di Yogyakarta, bukan? Mengingat calon yang diusung merupakan calon untuk presiden 2024 kelak.

Sama halnya dengan baliho “Prabowo-Erick Capres-Cawapres 2024, Ayeuna Tos Waktosna.” Apakah pembuat baliho kedua calon tersebut hanya akan dipilih oleh masyarakat Bogor saja?

Atau baliho “2024 Menang Spektakuler Hattrick, Holopis Kuntul Baris, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah" untuk Puan Maharani hanya ditujukan bagi masyarakat Jawa Tengah?

Di sisi lain, penggunaan bahasa daerah tertentu pada ruang publik, dalam kasus baliho, bisa saja menimbulkan anggapan bahwa seolah-olah daerah tersebut memberikan dukungan penuh untuk calon yang mereka usung.

Padahal, dukungan tersebut belum tentu mewakili suara keseluruhan masyarakat, kan? Akan lebih netral bila baliho menggunakan bahasa sesuai kaidah, yakni bahasa Indonesia guna meminimalisasi anggapan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com