KOMPAS.com - Sidang Umum ke-44 Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)-Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) berlangsung pada 5-11 Agustus 2023. Tema AIPA tahun ini adalah "Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous ASEAN".
Tema tersebut menunjukkan salah satu bentuk komitmen parlemen ASEAN untuk ikut menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara.
Terdapat sembilan ketua parlemen negara-negara ASEAN yang mengikuti sidang ini. Ada pula perwakilan 18 negara observer serta tamu-tamu perwakilan dari sembilan organisasi internasional.
Semuanya akan membahas soal upaya pembangunan ekonomi hijau lewat energi baru terbarukan (EBT) di Asia Tenggara sebagai bentuk dukungan penanganan krisis iklim di dunia.
Baca juga: Sesuai Kata Jokowi, Gus Imin Ingin AIPA Perjuangkan Kesejahteraan Rakyat ASEAN
Selain itu, ada pula pembahasan soal sejumlah isu kawasan. Salah satunya adalah penurunan ketegangan geopolitik akibat persaingan antara kekuatan besar di Asia Tenggara.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan, timing Sidang Umum ke-44 AIPA tepat dengan meruncingnya ketegangan akibat persaingan kekuatan besar di kawasan.
"(Sidang) ini juga bertepatan saat bumi semakin panas akibat perubahan iklim dan saat terjadinya disrupsi rantai pasok global (global suppy chain). Karenanya, diharapkan parlemen dapat berperan dan responsif dalam menjawab berbagai tantangan serta berkontribusi mengatasinya,” ujar Puan usai memimpin sidang komite eksekutif, Minggu (6/8/2023).
Ia melanjutkan, sidang ini juga akan mengakomodasi pertemuan dunia politik, khususnya bagi parlemen-parlemen ASEAN. Ada pula isu pelibatan para pemuda untuk terjun di dunia politik.
Baca juga: Buka Sidang Ke-44 AIPA, Puan Sebut Kerja Sama Antarnegara Jadi Kunci Selesaikan Tantangan Global
Lanjutnya, AIPA juga berperan penting dalam mendorong terciptanya stabilitas kawasan. Hal ini merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat di Asia Tenggara.
"Hal yang mengemuka saat ini adalah persaingan kekuatan besar di kawasan. Kita harus dapat ikut mengelola hal ini dengan mengedepankan dialog dan diplomasi. Kita, parlemen, harus dapat berkontribusi untuk mengurangi ketegangan di kawasan dan mencegah timbulnya eskalasi yang menuju konflik terbuka," tuturnya.
Lebih lanjut, sidang ini juga menjadi ajang bagi anggota parlemen ASEAN untuk berbagi pengalaman dan pandangan dalam membangun masa depan ASEAN yang lebih baik.
Puan berharap Sidang Umum ke-44 AIPA dapat melahirkan komitmen bersama di antara parlemen negara-negara ASEAN.
Baca juga: Sidang Ke-44 AIPA, Puan: Parlemen Penting untuk Kerja Sama Antarnegara dan Perdamaian Dunia
Indonesia, sebut Puan, memprioritaskan pertumbuhan ekonomi regional yang didukung oleh industri hijau, konektivitas keuangan digital, serta ketahanan masyarakat ASEAN melalui perlindungan pekerja migran dan peningkatan arsitektur kesehatan regional.
"Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga stabilitas dan keamanan ASEAN, yang ditunjukkan dengan melibatkan ASEAN secara aktif dalam menyelesaikan krisis politik dan kemanusiaan di Myanmar," tutur Puan.
Sejalan dengan semangat ASEAN, AIPA memainkan peran penting dalam menghidupkan kembali dan memperkuat komitmen parlemen negara-negara ASEAN terhadap perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan kawasan.