Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Hoaks Bertebaran, Said Abdullah Ingatkan Rakyat untuk Bijak Bermedsos

Kompas.com - 07/08/2023, 18:00 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Said Abdullah mengatakan, pada era ketika arus informasi semakin masif, satu kalimat yang ditulis di media sosial (medsos) bisa langsung menyebar ke pelosok negeri dan dunia.

"Bahasa menunjukkan bangsa tidak hanya sekadar penegasan identitas. Rangkaian kata itu menjadi bingkai dan pedoman agar siapa pun, terutama yang berada di posisi sumber berita atau news maker, untuk selalu berhati-hati," tutur Said melalui keterangan persnya, Senin (7/8/2023).

Jika news maker tidak berhati-hati, sebutnya, dampak sosial buruk akan terjadi. Berbagai berita palsu yang beredar dikhawatirkan dapat merusak perilaku anak-anak yang belum bisa menyaring informasi secara baik.

Said bercerita, sejumlah jurnalis pernah mendatanginya untuk menceritakan soal masifnya penyebaran informasi lewat medsos. Setiap orang tanpa kontrol bisa dengan bebas menyampaikan informasi menggunakan kata dan kalimat apa pun.

Baca juga: Puan Bertemu Airlangga, Said Abdullah Sebut PDI-P dan Golkar Segera Kerja Sama 

"Padahal, dunia jurnalistik punya kode etik yang menjadi pegangan ketika seorang wartawan akan menulis berita," tutur Said.

Para jurnalis itu, jelas Said, berpikir keras untuk menghasilkan karya yang layak diberitakan. Mereka juga berusaha memilih kata kalimat yang tepat agar tidak memunculkan masalah atau penafsiran liar di tengah masyarakat.

"Panjang proses sebuah berita untuk sampai memenuhi syarat disebarkan ke tengah masyarakat," tutur Said.

Meski demikian, lanjutnya, saat ini banyak masyarakat yang membuat berita dan menyebarkannya ke medsos tanpa proses ketat. Hal ini mengabaikan check dan recheck yang penting dalam penulisan berita. Tidak mengherankan jika hokas kian bertebaran di medsos.

"Pada era medos seperti sekarang, siapa pun yang berucap, ucapannya akan mudah tersebar. Terlebih jika menyangkut tokoh publik, akan sangat masif penyebarannya tanpa kontrol. Tulisannya pun layaknya wartawan profesional," ungkapnya.

Baca juga: Said Abdullah Ditunjuk Megawati Jadi Ketua PDI-P Jatim Definitif

Kritik sebagai dinamika demokrasi

Said mafhum betul bahwa menyerukan kritik merupakan bagian integral dari dinamika demokrasi yang wajib terus dilakukan.

Namun, pada era medsos, pengawasan dan kontrol dalam menyampaikan kritik seperti tidak terukur. Oleh karenanya, masyarakat perlu berhati-hati dalam menyuarakan kritik mereka, terutama bagi yang memiliki pengikut besar di medsos.

"Kita perlu belajar bagaimana seorang pesepak bola profesional di Inggris, misalnya, diikat demikian ketat melalui berbagai batasan, yang dicantumkan dalam kontrak termasuk dalam perilaku kehidupan keseharian," jelas Said.

"Mereka jika ketahuan merokok di tempat terbuka atau mabuk di jalanan akan dipastikan mendapat sanksi berat dari klub. Apa pertimbangannya? Mereka public figur yang harus menjaga diri karena mudah ditiru dan dicontoh oleh anak-anak," lanjutnya.

Baca juga: Said Abdullah Sebut Kinerja Ekonomi Nasional Semester I-2023 Kian Ekspansif

Menurut Said, "kekhawatiran" seperti itu harus terus diperhatikan, terutama saat berada di tempat terbuka.

"Pernahkah kita mempertimbangkan dampak kata-kata yang tersebar masif terhadap anak-anak yang gampang sekali meniru dan meniru? Wallahu'alam bissawab," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com