Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Jamin Seleksi Calon Hakim Agung Dilakukan Secara Adil, Tak Ada Titipan

Kompas.com - 06/08/2023, 10:00 WIB
Irfan Kamil,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai memastikan, seleksi calon hakim agung (CHA) dilakukan dengan akuntabel tanpa ada titipan dari pihak tertentu.

Diketahui, saat ini KY tengah melakukan seleksi calon Hakim Agung dan calon Hakim Ad Hoc berdasarkan permintaan Mahkamah Agung (MA).

Seleksi ini dilakukan untuk mengisi posisi 10 calon hakim agung yang terdiri dari satu Hakim Agung Kamar Perdata, delapan Hakim Agung Kamar Pidana, dan satu Hakim Agung Kamar Tata Usaha Negara (TUN) khusus pajak, serta tiga Hakim Ad Hoc HAM di MA.

"Yang tidak kalah penting adalah kewenangan kami dalam menyeleksi calon hakim agung. Saya menyaksikan bagaimana teman-teman bekerja keras, bagaimana komisioner tanpa kompromi, hanya banyak yang tanya ke saya coba titip, ‘apakah fair?’ saya katakan, saya menyaksikan langsung, pertaruhannya adalah kami semua!" kata Amzulian Rifai dalam acara sinergitas KY dengan Media Massa, di Yogyakarta, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Segera Bikin MoU dengan KPK-Polri, Ketua KY: Untuk Mempermudah Panggil Hakim

Amzulian menjamin, seleksi sepuluh calon hakim itu dilakukan dengan bertanggung jawab dengan proses yang sangat ketat. Bahkan, jika dirinya menjadi kandidat belum tentu bisa lulus proses seleksi tersebut.

"Saya belum tentu lulus ya untuk bisa ikut tes hakim agung itu, saya menyaksikan berat kira-kira begitu. Itu pun setelah kita seleksi secara berat masih ada approve dari DPR itu hak berat," kata Amzulian.

Mantan Ketua Ombudsman RI itu menyampaikan, pemeriksaan rekam jejak terhadap calon Hakim Agung yang dilakukan oleh KY dengan detail.

Bahkan, kebiasaan dan kehidupan sehari-hari calon Hakim Agung ditelusuri secara mendalam oleh tim KY.

"Saya pikir tidak banyak seleksi jabatan yang sampai berbuat sedalam itu, kalau ke rumah kita tanya, tetangga sekitar kita coba gali info supaya tidak salah,” kata Amzulian.

"Tentu kami manfaatkan juga info yang sifatnya intelijen, kurang apalagi kita sudah maksimal sekali karena cara-cara itu," lanjut dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com