Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Ancam Pergi dari Koalisi, Jor-joran Ultimatum Prabowo Tunjuk Cak Imin Jadi Bakal Cawapres

Kompas.com - 02/08/2023, 07:10 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

Jazilul mengindikasikan, jika Gerindra tidak jelas, PKB akan pergi dari koalisi.

Awalnya, Jazilul mengatakan, mereka mengalami cinta lokasi (cinlok) dengan Gerindra.

Walhasil, PKB dan Gerindra menandatangani kesepakatan membentuk KKIR untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Tapi yang jelas, dengan Gerindra baru ketika Gerindra bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi periode akhir bersama PKB. Di pilpres belum pernah sama sekali. Tapi, sejak Agustus, kita sudah teken kontrak dengan yang baru, yang history-nya enggak terlalu lama," ujar Jazilul.

Baca juga: Ke Gerindra, Waketum PKB: Lu Enggak Jelas, Gue Lepas

Menurutnya, ketika PKB memutuskan berkoalisi dengan Gerindra, para ulama, kader hingga pengamat mempertanyakan kenapa mereka tak kunjung mendeklarasikan bakal capres-cawapres.

Jazilul menilai, Gerindra selaku partai yang termasuk baru belum terlalu paham cara menghadapi pilpres.

"Karena memang enggak tahu caranya. Masih baru, belum tahu caranya, bagaiaman cara, belum paham caranya. Sudah 11 bulan kok belum saja," katanya.

Barulah kemudian Jazilul melempar pantun kepada Gerindra.

"Ada biasanya di YouTube, YouTube itu lho. Lu 11, aku 12, lu enggak jelas, gue lepas. Kan ada begitu," ujar Jazilul.

Baca juga: PKB Curiga Ada Invisible Hand yang Bikin Cak Imin Tak Kunjung Ditunjuk Jadi Cawapres Prabowo

Prabowo tak bisa menang tanpa PKB

Kemudian, giliran Wasekjen PKB, Syaiful Huda yang mengatakan bahwa KKIR tidak bisa menang jika tanpa kehadiran PKB.

Ia mencontohkan, jika Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar gabung KKIR tanpa PKB, tetap tidak bisa mengangkat suara bakal capres Prabowo Subianto untuk menang.

"Saya sering sampaikan kalau ada partai misalnya PAN dan Golkar gabung, saya nyebutnya itu reuni 2014. Dan tidak akan berefek apa pun di mata saya bagi pemenangan di Pilpres 2024," kata Huda.

Ia mengatakan, alasan Prabowo kalah pada dua Pilpres sebelumnya karena kurangnya kurangnya elektoral di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Baca juga: Prabowo Minta Cak Imin Tak Pergi, PKB: Berarti Tahu Cak Imin Akan ke Mana-mana

Menurut Huda, sosok yang bisa memperkuat insentif elektoral Prabowo dan Gerindra hanya Muhaimin Iskandar dan PKB.

"Nah, diskusi ini yang sedang terus berlangsung antara kami dengan Gerindra, bahwa dari sekian banyak koalisi yang terbaik, menurut kita adalah PKB-Gerindra, sama-sama punya basis yang saling membutuhkan," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

Nasional
MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

Nasional
Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com