Ketua Komisi X DPR ini menjelaskan bahwa PKB adalah partai politik yang memenangkan Pemilu 2019 di Jawa Timur dan pemenang kedua di Jawa Tengah.
Pada saat bersamaan, Gerindra adalah pemenang di Jawa Barat dan Banten.
"Jadi dua-duanya saling melengkapi," kata Huda.
Huda pun meyakini bahwa Prabowo memahami hitung-hitungan tersebut jika ingin menang Pemilu 2024.
Baca juga: Diminta Prabowo Tak Pergi dari Koalisi, Cak Imin: Saya Enggak Kemana-mana
Lebih lanjut, Prabowo dan Muhaimin juga dinilai memiliki kekuatan soal ketokohan di internal partai.
Menurut Huda, tidak ada tokoh selain Prabowo dan Muhaimin Iskandar yang bersinar di masing-masing internal partai.
"Partai-partai yang lain faksionalisasi menurut saya. Saya membayangkan instruksi ketua umumnya enggak akan jalan dengan maksimal, di partai-partai yang lain," ujar Huda.
Sementara itu, Huda meyakini KKIR akan mengusung Prabowo Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024.
Deklarasi itu diyakininya akan berlangsung dalam waktu dekat di mana akan dilakukan oleh Prabowo maupun Cak Imin.
"Masak, 11 bulan sudah kita bisa lalui. Kita akan bisa melalui dua bulan ini deklarasi Prabowo-Cak Imin dalam waktu dekat," kata Huda.
Baca juga: PKB Yakin Dua Bulan Lagi Prabowo Umumkan Cak Imin sebagai Cawapres
Huda kemudian menyebut bahwa PKB mendukung Prabowo sebagai bakal capres KKIR.
Sikap itu, menurutnya, juga sama dengan apa yang pernah disampaikan oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Ia mengatakan, Gus Dur pernah meyakini bahwa Prabowo kelak akan menjadi presiden RI di masa tuanya.
"Ada satu alasan disampaikan oleh Gus Dur, ketika ditanya kenapa (meyakini Prabowo jadi Presiden)? Karena Prabowo punya sifat yang ikhlas," ujar Huda.
Baca juga: Tanggapi Keakraban Prabowo-Erick Thohir, PKB: Jika Tak Pilih Muhaimin, Ya Berkhianat
Namun, Ketua Komisi X DPR ini lantas berpendapat ikhlas saja tidak cukup untuk menjadi Kepala Negara.
Menurutnya, Prabowo harus didampingi oleh sosok yang baik sebagai wakil presiden.
"Kalau orang ikhlas harus ketemu orang baik. Dan Gus Imin orang baik dalam konteks ini. Kalau orang ikhlas itu ketemu orang yang pragmatis, enggak akan ketemu itu," katanya.
"Kenapa Gus Imin orang baik? Karena yang dititipkan oleh Gus Imin, hanya urusan bagaimana mengurus warga Nahdliyin, urus pondok pesantren, bagaimana kesejahteraannya baik. Enggak ada motif lain Bro Gus Imin," ujar Huda melanjutkan.
Baca juga: PKB: Dari Rekam Jejak Pengalaman Politik, Tidak Ada yang Kalahkan Muhaimin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.