Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Syukur Jokowi-Ma'ruf Amin Setelah Indonesia Merdeka dari Covid-19

Kompas.com - 02/08/2023, 06:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin kompak menyampaikan pesan agar bangsa Indonesia bersyukur dengan situasi yang tidak lagi dihantui pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan keduanya saat menghadiri acara zikir dan doa kebangsaan dalam rangka peringatan Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia (RI) di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8/2023) malam.

"Anugerah Allah SWT yang luar biasa bahwa kita bisa lepas dari Covid-19. Jangan lupa kita mensyukuri betapa keadaan yang mencekam saat itu," kata Jokowi, Selasa malam.

Peringatan kemerdekaan Indonesia pada tahun ini merupakan yang pertama sejak pemerintah menetapkan Indonesia memasuki masa endemi Covid-19 pada Juni 2023 lalu.

Baca juga: Jokowi Optimis Agustus 2024 Bisa Upacara HUT RI di Istana Kepresidenan IKN

Dalam sambutannya, Jokowi mengenang betapa mengerikannya kondisi Indonesia saat Covid-19 sedang ganas-ganasnya.

Ia mengatakan, ketika itu, jajaran pemerintah seolah tidak bisa membayangkan kapan pandemi Covid-19 berakhir.

"Tiap hari, di jalan-jalan ambulans nguing-nguing nguing-nguing semuanya. Sudah selesai yang omicron ganti yang delta, terus nanti ganti apalagi, kita ini tidak bisa menebak dan hanya bisa ikhtiar dan berserah diri kepada Allah SWT," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pandemi Covid-19 turut berdampak kepada situasi ekonomi global, yakni ada 96 negara yang menjadi "pasien" International Monetary Fund (IMF).

Syukurnya, kata Jokowi, Indonesia tidak termasuk dalam daftar pasien IMF.

Baca juga: 96 Persen Masyarakat Indonesia Percaya Tuhan, Jokowi: Alhamdulillah

Namun, ia mengungkapkan, situasi tambah runyam dengan meletusnya perang yang terjadi di Ukraina sehingga menyebabkan krisis pangan dan energi dunia.

"Sekali lagi, alhamdulillah, patut kita syukuri, jangan lupa mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT kepada bangsa kita Indonesia," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, keberhasilan tersebut tak lepas dari sifat gotong royong bangsa Indonesia saat pandemi Covid-19 melanda.

Jokowi ingat betul ketika masyarakat saling membantu sesama, misalnya dengan mengirim makanan bagi tetangga yang tengah diisolasi karena terpapar Covid-19.

"Inilah berkat gotong royong seluruh lapisan masyarakat, Covid bisa diatasi dan tentu saja tidak lepas dari ketangguhan, kegigihan, kesabaran tawakal kita bersama," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Anugerah Luar Biasa, Kita Bisa Lepas dari Covid-19

Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, beserta sejumlah menteri dan tokoh agama menghadiri acara zikir dan doa kebangsaan dalam rangka 78 tahun Indonesia merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8/2023) malam.KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, beserta sejumlah menteri dan tokoh agama menghadiri acara zikir dan doa kebangsaan dalam rangka 78 tahun Indonesia merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8/2023) malam.

Berkat Doa

Senada dengan Jokowi, Ma'ruf Amin yang didaulat untuk memberikan tausiyah juga mengingatkan agar bangsa Indonesia bersyukur karena telah 'merdeka' dari pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah, malam ini kita bisa berzikir kembali di halaman Istana Negara dalam rangka mensyukuri nikmat Allah hari kemerdekaan kita yang ke-78, tetapi juga momentum ini mari kita jadikan saat untuk bersyukur karena kita telah bebas dari Covid-19," kata Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi bisa selamat dari Covid-19 beserta dampak turunannya di sektor ekonomi.

Padahal, ada negara-negara lain yang ekonominya masih berantakan gara-gara pandemi Covid-19.

"Indonesia masih baik, masih tumbuh di atas lima persen, dan ini patut kita syukuri," ujar Ma'ruf Amin.

Baca juga: Kenang Kengerian Covid-19, Jokowi: Setiap Hari Ambulans Nguing-nguing

Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut mengatakan, keberhasilan ini juga berkat dukungan dan doa dari seluruh rakyat termasuk para ulama.

Menurutnya, lewat doa tersebut, Tuhan memberikan perlindungan kepada bangsa Indonesia sehingga dapat selamat dari Covid-19 beserta dampaknya.

"Kita dilindungi, ditolong sehingga pemerintah mampu mencari solusi yang tepat dalam menghadapi Covid dan diberikan himayah, dilindungi dari kemungkinan terjadinya keterpurukan dalam kehidupan bangsa kita," kata Ma'ruf.

Kendati demikian, Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia belum usai karena ada dinamika global yang tak menentu, krisis energi, krisis pangan, serta fenomena el nino.

Ia mengatakan, pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi sudah mempersiapkan antisipasi, tetapi tetap perlu dukungan doa dari para ulama agar Indonesia terlindungi.

"Kita memohon kepada Allah dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Kuncinya adalah kita bersatu. Mari kita wujudkan sikap tawadhu, saling mencintai di antara sesama kita. Sikap tarahum, saling menyayangi diantara Kita." kata Ma'ruf Amin.

Baca juga: Wapres: Di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia Selamat dari Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com