Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Pelajaran dari Pita untuk Politik Anak Muda di Indonesia

Kompas.com - 31/07/2023, 08:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMIMPIN Partai Move Forward (MFP), Pita Limjaroenrat, telah mewarnai dinamika politik Asia Tenggara dengan pendekatannya yang progresif, namun realistis terhadap struktur politik yang ada.

Dalam pemilu Thailand pada Mei 2023 lalu, MFP berhasil meraih kemenangan. Namun sayang, upaya Pita untuk menjadi perdana menteri harus dijegal oleh Junta dalam pemilihan parlemen pada 12 dan 19 Juli.

Meskipun demikian, upaya Pita untuk menduduki kursi perdana menteri memberikan pelajaran berharga kepada pemuda Indonesia ketika mereka berusaha mengarungi dunia politik praktis.

Agenda Reformis Pita menjadi angin segar dalam dinamika politik di Thailand, dengan keberaniannya untuk bersikap progresif dalam isu-isu kontroversial, seperti penghapusan wajib militer dan menentang monopoli bisnis.

Pendirian dan keyakinan Pita dalam memperjuangkan perubahan – bahkan ketika menghadapi oposisi— merupakan kebijakan yang dapat diambil oleh anak-anak muda Indonesia.

Kesiapan memperjuangkan hal-hal yang anak-anak muda Indonesia yakini dapat membantu mengarahkan wacana negara menuju arah yang lebih maju.

Terlebih lagi, memasuki era digital, kemampuan teknologi dalam memobilisasi generasi muda dan memfasilitasi partisipasi politik tidak dapat diremehkan.

Dalam hal ini, Pita mampu memanfaatkannya dengan penggunaan media sosial yang inovatif, sehingga menghantarkan MFP memenangi pemilu.

Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana teknologi mampu melibatkan konstituen, khususnya anak-anak muda. Ini adalah area di mana anak muda Indonesia dapat belajar dan beradaptasi.

Melalui media sosial, anak-anak muda harus memperkuat suara mereka dalam menantang narasi tradisional dan mendorong diskusi tentang isu-isu nasional yang mendesak.

Mereka juga dapat memastikan bahwa pandangan mereka didengar, tuntutan mereka diakui, dan pemimpin mereka dimintai pertanggungjawaban.

Namun, perjalanan politik Pita tidak terbilang mudah. Ia harus menghadapi tantangan besar dalam mengubah sistem politik konservatif yang telah berlangsung lama.

Buktinya, Pita gagal mengamankan jabatan perdana menteri meskipun telah memenangkan pemilihan.

Hal ini menjadi pengingat untuk pemuda Indonesia bahwa selain idealisme, mereka perlu menyadari kompleksitas dan struktur politik yang ada. Kesadaran ini dapat membantu mereka menavigasi sistem ini dengan efektif sambil mendorong perubahan.

Kisah Pita tidak berakhir dengan kegagalan; ia melanjutkan dengan ketahanan. Ia berjanji untuk terus memperjuangkan agenda progresifnya meski menghadapi tantangan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com