Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Mulai Simulasi Bongkar Muat hingga Pengepakan Logistik Pemilu 2024

Kompas.com - 28/07/2023, 16:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai melakukan simulasi bongkar muat, penyortiran, pelipatan, sampai pengepakan logistik Pemilu 2024.

Simulasi pertama dilakukan di gudang logistik KPU Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/7/2023).

"Simulasi ini boleh dikatakan simulasi awal, simulasi pertama, nanti kita evaluasi. Hasil simulasi ini kami jadikan model untuk simulasi serupa di banyak tempat dengan berbagai karakter daerah kita masing-masing," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, kepada wartawan pada Jumat (28/7/2023).

"Nanti, dari situ gambaran-gambaran situasi di lapangan akan kami jadikan bahan membuat petunjuk teknis untuk KPU provinsi, kabupaten/kota, bagaimana mengelola logistik terutama dua hal: surat suara dan formulir untuk pengiriman surat suara di TPS," ujar dia.

Baca juga: KPU Siapkan 2.710 Desain Surat Suara untuk Pileg 2024

Hasyim menyampaikan, pemilihan Bogor sebagai tempat dilakukannya simulasi perdana ini mengingat lokasinya yang paling dekat dengan KPU RI.

Kedua, KPU Kabupaten Bogor memiliki tingkat layanan terbesar untuk tingkat kabupaten sebab jumlah pemilih berkisar di angka 3,8 juta orang.

"Itu akan tergambarkan situasi yang kita hadapi misalkan disiapkan truk, begitu dia datang siapa yang mengangkut, menempatkannya di mana, kemudian membongkarnya bagaimana, cara menghitung yang diterima, karena harus dibuat berita acara apa yang diterima," ujar Hasyim.

Dalam simulasi ini juga digambarkan bagaimana petugas harus melakukan sortir kualitas surat suara hingga formulirnya.

Jika ada yang mutunya tak memenuhi syarat, KPU harus segera menggantinya dengan yang lebih baik.

"Kemudian (simulasi) surat suara yang tidak digunakan bagaimana cara memusnahkannya," ujar Hasyim.

Baca juga: KPU Pastikan Pemilu 2024 Tetap Pakai Metode Coblos, Bukan Contreng

Ini penting karena setiap TPS bakal menyediakan 5 jenis pemilu pada Februari 2024 nanti, yakni pemilihan presiden, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD RI.

Hasyim menuturkan bahwa pekerjaan besar ini harus dihitung dengan cermat, termasuk mengelola tenaga lipat, sortir, perhitungan waktu kerja yang diperlukan, hingga honorarium yang dianggap layak untuk membayar para petugas dengan beban kerja sebanyak itu.

Ia menekankan, KPU kabupaten/kota akan berperan krusial karena logistik akan didistribusikan mulai dari sana.

"Ini kan harus dihitung semua dan itu semua hanya bisa dilakukan kalau ada simulasinya," ucap Hasyim.

Pengelolaan logistik kini di tingkat daerah

Sebelumnya, KPU RI memastikan pengelolaan logistik Pemilu 2024 berbeda dari sebelumnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com