Termasuk keinginan menambah dosis dan seterusnya hingga menyebabkan lingkaran setan.
Narkoba menjadi ancaman besar karena dampaknya dapat menghancurkan jiwa dan raga anak bangsa. Ancaman narkoba adalah ancaman terstruktur, sistematis dan masif. Bahkan sudah menyasar hampir semua kalangan dan komponen strategis bangsa.
Maka komitmen kuat Petrus Golose, selaku Kepala BNN RI dalam memerangi kejahatan transnational organized crime khususnya kejahatan narkotika, dan tentunya dengan harapan dapat memenangkan perang melawan narkoba secara bersama-sama, harus kita dukung penuh.
Melalui strategi hard power, yaitu pemberantasan, pendekatan soft power melalui pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi, hingga smart power dengan pemanfaatan teknologi untuk membantu mengontrol, mencegah, dan mengawasi peredaran gelap narkoba.
Petrus Golose layak dianugerahi gelar Profesor. Karena terlibat aktif dalam dunia pendidikan terutama di bidang ilmu kepolisian dengan spesialisasi transnational organized crime. Termasuk mengajar di University of Ljubljana di Slovenia dan Hongkong Police College di Hong Kong.
Kontribusi Petrus Golose dalam bidang akademik juga terlihat dari keaktifan menuangkan pemikirannya melalui berbagai buku yang telah ia tulis dan publikasikan.
Antara lain Seputar Kejahatan Hacking, Deradikalisasi Terorisme, Invasi Terorisme, serta Inovasi dan Aktualisasi dari Bali Gebrakan Dr. Petrus Reinhard Golose.
Kiprah akademiknya juga banyak menulis jurnal ilmiah. Di antaranya berjudul Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul Approach dan Menyentuh Akar Rumput, Perkembangan Cyber dan Upaya Penanganannya di Indonesia oleh Polri, Invasi Terorisme ke Cyberspace.
Karya tulis ilmiah Petrus Golose diketahui banyak dipublikasi dalam jurnal-jurnal internasional.
Merujuk pandangan Paul Virilio seorang filsuf kontemporer Perancis, menamai era digital saat ini yang banyak memberi kemudahan dan kecepatan dengan kata dromology, “drome” yang dimaknai jalur lomba lari atau kecepatan dan logos artinya pengetahuan.
Dunia hari ini adalah tentang kecepatan memanfaatkan pengetahuan, kecepatan memanfaatkan peluanglah yang akan berhasil.
Dalam konteks narkoba, diketahui bahwa hingga hari ini narkoba adalah musuh bersama yang penyebaranya begitu cepat dan masif, karena sudah memanfaatkan teknologi.
Hingga tidak jarang upaya luar biasa yang telah dilakukan oleh sejumlah pihak dalam upaya pemberantasan belum menuai hasil optimal.
Penyebaran barang berbahaya ini semakin masif di era yang Paul Virilio sebut Dromology atau era kecepatan.
Kemudahan dan kecepatan dijadikan kesempatan oleh para bandar narkoba dalam pendistribusian barang berbahaya ini.