Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Nama di Bursa Cawapres Ganjar, Sandiaga dan Andika Perkasa Dinilai Paling Berpeluang

Kompas.com - 26/07/2023, 18:01 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani mengungkap lima nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo untuk Pemilu 2024.

Dari lima nama itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno serta mantan Panglima TNI Andika Perkasa punya peluang paling besar.

“Jika kita gunakan sistem gugur, dari 5 nama yang disebut oleh Puan itu, kemungkinan besar akan menyisakan Sandiaga Uno dan Andika Perkasa saja,” kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Survei Indikator: Prabowo-Erick Thohir Unggul Tipis atas Ganjar-Sandiaga Uno

Dua dari lima kandidat cawapres Ganjar diketahui telah membentuk koalisi sendiri. Keduanya yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

AHY di bawah bendera Demokrat sudah menyepakati kerja sama dengan Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan, mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Sementara, dengan membawa nama besar PKB, Muhaimin berkongsi dengan Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Gerindra pun sudah mengumumkan ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai bakal capres 2024.

Baca juga: Survei Indikator: Eletabilitas Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga, dan AHY Terpaut Tipis

Dengan memasukkan nama AHY dan Muhaimin dalam bursa cawapres Ganjar, Umam menilai, PDI-P ingin “menebar jaring” untuk memperkuat mesin koalisinya.

Sebab, baik AHY maupun Muhaimin sama-sama berharap dipilih jadi cawapres di koalisi masing-masing. Namun, hingga kini nasib keduanya masih tanda tanya.

Umam mengatakan, PDI-P berusaha memanfaatkan momentum ketidakpastian di Koalisi Perubahan untuk Persatuan sekaligus Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya itu.

“Jika proposal politik Demokrat atau PKB tidak dikabulkan oleh masing-masing capres, maka PDI-P siap menerimanya untuk bergabung,” ujarnya.

Sementara, terkait masuknya nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres, peluangnya juga dinilai tak seberapa. Sebab, komunikasi PDI-P dengan Partai Amanat Nasional (PAN), partai yang mengusulkan Erick Thohir sebagai calon RI-2, pun cenderung prematur.

Oleh karenanya, Umam menduga, cawapres Ganjar akan menyisakan nama Sandiaga dan Andika Perkasa.

Namun, ketimbang Andika, kans Sandiaga dinilai lebih terbuka. Apalagi, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu kini berada di bawah naungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai yang telah menyatakan dukungan buat Ganjar.

Baca juga: Andika Perkasa dan Arsjad Rasjid Jadi Pembicara di Pelatihan Jurkam Pemenangan Ganjar

“Jika tersisa dua, yakni Sandiaga dan Andika, maka kemungkinan besar akan jatuh ke Sandiaga, karena Andika tidak didukung oleh kekuatan jaringan partai,” kata Umam.

“Sehingga besar kemungkinan Andika akan ditempatkan sebagai Ketua Tim Sukses Ganjar-Sandi,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Sebagaimana diketahui, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyebut ada 10 nama yang masuk bursa cawapres Ganjar. Belakangan, nama-nama itu mengecurut menjadi lima.

Baca juga: Sekjen PDI-P Candai Andika Perkasa Berpeluang Jadi Bakal Cawapres Ganjar

"Ada sepuluh, sudah mengerucut jadi lima," kata Puan Maharani di Studio Manahan Solo, Minggu (23/7/2023).

Kelima nama tersebut yakni Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY. Lalu, ada dua nama baru yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Dengan mengerucutnya lima nama ini, ada 4 tokoh yang terlempar dari radar cawapres Ganjar. Keempatnya adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD; Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com