Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2023, 17:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi merespons pertanyaan soal apakah akan kembali maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024 setelah masa jabatannya di periode pertama selesai.

Untuk diketahui, masa jabatan Edy Rahmayadi akan berakhir pada 5 September 2023.

"Doain," ujar Edy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7/2023).

"Waktu saya habis 5 September. Berarti, tanggal 6 saya sudah bukan gubernur lagi," katanya .

Adapun saat masa jabatannya habis nanti, posisi Gubernur Sumut akan diisi oleh seorang penjabat (Pj Gubernur).

Baca juga: Edy Rahmayadi Sebut Keamanan Kota Medan Terkendali Pasca-aksi Begal Meningkat

Edy mengaku belum tahu siapa yang nanti akan ditunjuk menjadi PJ Gubernur Sumut.

"Saya belum tahu," ujar Edy.

Sementara itu, ketika ditanya soal harapannya untuk Pj Gubernur Sumut yang akan menggantikannya secara sementara, Edy mengisyaratkan agar mengikuti program yang sudah disusunnya untuk jangka waktu lima tahun.

Pasalanya, program itu akan berakhir pada 2024.

"Programnya gubernur saat ini adalah lima tahun, itu saya berakhirnya di 2024 tapi sama undang-undang itu (masa) menjabat sampai 2023. Anggaran yang saya siapkan (APBD) masih sampai 2024," kata Edy.

Baca juga: Kata Gubernur Sumut soal Hukuman Tembak Mati Begal

Sebelumnya, Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut pada 5 September 2018.

Keduanya merupakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur yang terpilih dari Pilkada Sumut 2018.

Saat itu, Edy dan Musa diusung oleh empat partai politik, yakni Hanura, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Gerindra.

Adapun selain Edy Rahmayadi, ada sembilan gubernur lain yang akan habis masa jabatannya pada 5 September 2023.

Di antaranya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Gubernur yang Maju Jadi Capres atau Cawapres Harus Izin Presiden

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jika Jadi Presiden, Prabowo Janji Rangkul Semua Kekuatan di Indonesia

Jika Jadi Presiden, Prabowo Janji Rangkul Semua Kekuatan di Indonesia

Nasional
Pesan ke Kader dan Relawan, Prabowo: Kampanye 65 Hari Lagi, Jangan Terkecoh Elite Nyinyir

Pesan ke Kader dan Relawan, Prabowo: Kampanye 65 Hari Lagi, Jangan Terkecoh Elite Nyinyir

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Gibran 37,3 Persen, Mahfud 21,6 Persen, Muhaimin 12,7 Persen

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Gibran 37,3 Persen, Mahfud 21,6 Persen, Muhaimin 12,7 Persen

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Prabowo Meningkat, Ganjar dan Anies Alami Penurunan

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Prabowo Meningkat, Ganjar dan Anies Alami Penurunan

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3 Persen, Anies-Muhaimin 16,7 Persen, Ganjar-Mahfud 15,3 Persen

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Prabowo-Gibran 39,3 Persen, Anies-Muhaimin 16,7 Persen, Ganjar-Mahfud 15,3 Persen

Nasional
[GELITIK NASIONAL] Gaduh Debat Capres-Cawapres: Perubahan Format dan Polemik Saling Sanggah

[GELITIK NASIONAL] Gaduh Debat Capres-Cawapres: Perubahan Format dan Polemik Saling Sanggah

Nasional
Membaca Dua Survei Elektabilitas Capres-Cawapres: Prabowo-Gibran Unggul

Membaca Dua Survei Elektabilitas Capres-Cawapres: Prabowo-Gibran Unggul

Nasional
[POPULER NASIONAL] Hasto Sebut Prabowo Tak Bisa Blusukan Sebab Bukan PDI-P | Ancaman Resesi Demokrasi

[POPULER NASIONAL] Hasto Sebut Prabowo Tak Bisa Blusukan Sebab Bukan PDI-P | Ancaman Resesi Demokrasi

Nasional
Gibran Klaim Dapat Arahan dari Said Aqil Siradj

Gibran Klaim Dapat Arahan dari Said Aqil Siradj

Nasional
Said Aqil Siradj Doakan Gibran Diberi Kekuatan untuk Capai Tujuannya

Said Aqil Siradj Doakan Gibran Diberi Kekuatan untuk Capai Tujuannya

Nasional
Sekjen PDI-P: Seorang Pemimpin Tak Boleh Bersikap Otoriter

Sekjen PDI-P: Seorang Pemimpin Tak Boleh Bersikap Otoriter

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin Tak Hadiri Peringatan Hari HAM Sedunia di Lapangan Banteng

Jokowi dan Ma'ruf Amin Tak Hadiri Peringatan Hari HAM Sedunia di Lapangan Banteng

Nasional
Gibran Akui Materi Debat Perdana Capres-Cawapres Tak Berat

Gibran Akui Materi Debat Perdana Capres-Cawapres Tak Berat

Nasional
KPK Sesalkan Terpidana Korupsi Eks Wali Kota Batu Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan

KPK Sesalkan Terpidana Korupsi Eks Wali Kota Batu Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan

Nasional
Anis Matta: Tugas Partai Gelora Kembalikan Basis Dukungan Prabowo pada 2014 dan 2019

Anis Matta: Tugas Partai Gelora Kembalikan Basis Dukungan Prabowo pada 2014 dan 2019

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com