JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengatakan pihaknya tengah mengecek dugaan kebocoran data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) yang sempat terjadi di BreachForum.
"Nah ini kebocorannya dari instansi mana? Itu yang perlu dicek," kata Budi di Kejagung, Jakarta, Senin (24/7/2023).
Sebab, menurut Budi, banyak pihak terlibat dalam proses pengumpulan data sehingga harus dicari tahu dahulu asal kebocoran data itu.
Baca juga: Anggota Komisi I: Penindakan Kebocoran Data Harus Tunggu Implementasi UU PDP
Terkait antisipasi kebocoran data, Budi menyebut kementeriannya akan melakukan koordinasi dengan instansi lain yang melakukan pengumpulan data.
"Kan banyak instansi yang mengumpulkan data karena itulah lagi lakukan koordinasi supaya teman-teman intansi-instansi yang mengumpulkan data itu supaya jaga hak datanya, jangan dibocorin," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, 337 juta data Dukcapil diduga bocor. Ratusan juta data masyarakat Indonesia itu disebut dijual di forum daring peretas, BreachForum.
Informasi kebocoran tersebut diungkap oleh akun Twitter @secgron milik pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, pada Minggu (16/7/2023) malam.
Baca juga: Kemendagri: Tak Ditemukan Jejak Kebocoran Data SIAK Dukcapil
Menurut dia, data yang bocor meliputi nama, nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu keluarga, alamat, nama ayah dan ibu, serta nomor akta lahir dan akta nikah.
"Kali ini yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil sebanyak 337 juta data," tulisnya.
Hingga Senin (17/7/2023) pagi, unggahan seputar dugaan kebocoran data tersebut telah menuai lebih dari 1,6 juta tayangan, 16.600 suka, dan 6.900 twit ulang dari pengguna.
Atas hal ini, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Teguh Setyabudi, mengeklaim pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain untuk mengusut dugaan kebocoran data pribadi baru-baru ini di BreachForum.
"Kami Ditjen Dukcapil Kemendagri bersama-sama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan Kemenkominfo serta stakeholder terkait telah melaksanakan dua agenda kegiatan, yaitu audit investigasi dan mitigasi preventif," kata dia pada Senin (17/7/2023).
Baca juga: Kebocoran Data Dukcapil Diduga akibat Faktor Server Tua
Kegiatan itu disebut telah berlangsung sejak Sabtu (15/7/2023) dan diklaim berproses secara cepat.
Ia menjelaskan, berdasarkan temuan versi mereka, data yang yang dituding bocor itu tidak sama dengan database kependudukan milik Dukcapil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.