Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obesitas Tak Ditanggung BPJS, Wamenkes Minta Warga Manfaatkan Hari Libur untuk Olahraga

Kompas.com - 24/07/2023, 18:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengingatkan warga untuk memanfaatkan hari libur dengan berolahraga.

Menurutnya, olahraga membuat tubuh lebih sehat dan mencegah obesitas. Terlebih, kasus obesitas di Indonesia kian meningkat.

Dalam kurun waktu 10 tahun, terjadi peningkatan obesitas yang cukup signifikan dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018.

"(Mencegah obesitas) kuncinya bukan saja di pemerintahan. Kembali kepada keluarga. Sekarang saya mau tanya kalau hari minggu jalan-jalan ke mana? Ke mal. Di mal ngapain? Duduk, makan. Ya kita (bisa) jalan-jalan itu ke taman, olahraga," kata Dante dalam diskusi secara daring di Jakarta, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Cara Mengurus BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir

Dante mengungkapkan, sejauh ini, belum ada program pendanaan pemerintah secara khusus untuk kasus obesitas. Pihaknya lebih menekankan pada pencegahan dan edukasi kepada masyarakat.

Salah satu edukasi yang dilakukan, adalah mendidik masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas (smart eater).

Dia menambahkan, sebelum membeli makanan, masyarakat diminta untuk membaca dan menakar kandungan gula garam lemak (GGL), serta kalori yang telah tersedia di dalam tabel informasi nilai gizi tiap kemasan makanan.

"Kasus obesitas belum ditanggung BPJS. Tapi kalau kelainan akibat obesitas, misal tadi kasusnya Kenzi (bayi obesitas yang dirawat di RSCM), yang ekstrem itu akan ditanggung BPJS," tutur Dante.

Lebih lanjut, Dante menuturkan, obesitas bisa dicegah bila masyarakat memilih makanan yang sehat dan sesuai kebutuhan.

Orang tua, kata Dante, bisa memberikan gizi yang seimbang kepada anak-anaknya untuk mencegah obesitas sejak masa bayi, balita, atau kanak-kanak.

"Gizi seimbang itu ada di mana? Pada saat dia lahir hingga usia tertentu, bisa sampai tiga bulan, hanya diperlukan ASI. Nanti kalau berat badan tidak naik, butuh makanan tambahan," ucap Dante.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan dan Pemprov Jabar Hadirkan Hunian Griya Pekerja

"Yang jadi potensial gemuk itu adalah kalau diberikan susu formula sejak awal, tidak diberikan ASI. Ini akan memicu berat badannya lebih besar. Karena kalori yang ada di susu formula lebih besar dibanding kalori yang ada di ASI," imbuhnya.

Sebagai informasi, obesitas digolongkan sebagai penyakit yang perlu intervensi secara komprehensif.

Pasalnya, obesitas mampu menjadi faktor risiko terhadap penyakit tidak menular lainnya, seperti diabetes, jantung, kanker, hipertensi, dan penyakit metabolik maupun non-metabolik.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, penyakit ini berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Tercatat, biaya kesehatan di Indonesia juga habis paling banyak untuk penyakit-penyakit tidak menular itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com