JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menilai, pertemuan antara kader PDI-P Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto bukan sebuah manuver politik.
Hasto berpandangan, langkah Budiman menemui Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya sebatas silahturahmi.
“Itu bukan manuver politik itu silaturami dan saya tadi juga berkomunikasi dengan Bung Budiman Sudjatmiko karena selama ini kami cukup intens,” kata Hasto saat ditemui di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Sabtu (22/7/2023).
Baca juga: Budiman Sudjatmiko dan Kisah di Balik Vonis 13 Tahun Penjara...
Dalam komunikasi tersebut, kata Hasto, Budiman juga bakal menyampaikan apa isi pertemuan dengan Prabowo. Aktivis ‘98 itu bakal menyampaikan secara langsung dalam waktu dekat.
“Bung Budiman akan menginformasikan kepada saya pokok-pokok pembicaraan dan sebagaimana kita ketahui budiman ini sosok yang kritis,” kata Sekjen PDI-P itu.
Menurut Hasto, kedatangan Budiman ke Prabowo semata untuk komunikasi dan mencoba memahami aspek yang diperjuangkan Prabowo.
Ia pun menepis isu pertemuan Budiman Sujatmiko dilakukan lantaran akan pindah menjadi kader Gerindra.
“Kami meyakini bagaimana perjuangan yang panjang dari Bang Budiman, itu kami akan berdiskusi lebih lanjut. Enggak ada perpindahan. Karena PDI-P ini kan punya pengalaman yang panjang selama Orde Baru, dengan mengedepankan etika politik itu juga dihormati oleh partai lain, karena kami tidak pernah intervensi,” papar dia.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Sebut Prabowo Tak Perlu Diganduli Masa Lalu, Kontras Buka Suara
Ia menganggap Prabowo sebagai sosok pemimpin yang bisa membawa Indonesia lepas dari krisis global.
“Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya,” kata Budiman.
“Dalam pengertian, suatu bangsa ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global,” ujar dia.
Budiman lantas mengungkapkan bahwa situasi saat ini membutuhkan kerja sama antara figur yang berlatar belakang militer dan intelijen dengan figur yang pernah menjadi aktivis.
“Kedua orang itu biasanya mampu berbicara hal-hal strategis secara komprehensif,” kata dia.
Namun, Budiman mengaku datang bukan sebagai kader PDI-P, melainkan mengunjungi Prabowo atas nama pribadi.
“Sebelum saya masuk ke PDI Perjuangan, saya kan punya story dan punya history juga, sebelum Pak Prabowo jadi Ketum Gerindra dan sebelum bacapres (bakal calon presiden) kita sudah punya story-story lama. Kami membicarakan itu,” kata Budiman.
Baca juga: Sosok Budiman Sudjatmiko, Aktivis Reformasi dan Politikus PDI-P yang Puja-puji Prabowo
Ia pun menyamakan Prabowo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo, serta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut dia, semua tokoh tersebut memiliki pemikiran menarik untuk digali.
"Ini sosok nasionalis yang menurut saya pikiran-pikirannya menarik untuk kita diskusikan, untuk kita gali," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.