JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali mengaku bahwa Partai Demokrat tidak memberitahukan bakal menerima kunjungan dari elite Partai Gerindra pada hari ini, Kamis (20/7/2023).
Meski demikian, Ali menegaskan bahwa tidak ada kewajiban bagi partai politik (parpol) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) untuk saling memberitahu atau menginformasikan soal rencana silaturahim antar partai.
"Ya, enggak lah. Enggak perlu (memberitahu). Itu bentuk kedaulatan partai," ujar Ahmad Ali saat dihubungi, Kamis (20/7/2023).
Ali bahkan mendukung pertemuan Demokrat dan Gerindra dilakukan. Menurutnya, dukungan itu perlu disampaikan Nasdem sebagai rekan koalisi Demokrat.
Baca juga: Disambangi Gerindra, Demokrat: Agak Cocok Ya Biru sama Putih
Ia mengatakan, Nasdem juga tidak takut pertemuan itu bakal memengaruhi sikap Demokrat yang sepakat berkoalisi dengan Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di KPP.
"Kita berpikir positif saja, ya kan. Bahwa Demokrat itu sudah terikat komitmen dengan koalisi perubahan," kata Ali.
Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR ini mengungkapkan bahwa partai-partai KPP semuanya setara.
Dengan demikian, tidak ada kewajiban partai politik memberitahukan bakal berkunjung atau menerima kunjungan partai politik luar koalisi.
"Kami (Nasdem) bukan bawahannya dia, kami bukan atasannya dia kan," ujar Ali.
Baca juga: Nasdem Sebut Tak Kirim Nama Menkominfo Pengganti Johnny G Plate ke Jokowi
Diketahui, Partai Demokrat menerima kunjungan elite Partai Gerindra di kantor DPP Demokrat siang ini.
Hal ini diungkap oleh Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
"Rombongan Partai Gerindra bakal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani dan diterima oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya,” ujar Herzaky dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.
Menurutnya, pertemuan kedua partai politik (parpol) merupakan bagian dari komunikasi jelang Pemilu 2024.
Baca juga: AHY Sebut Ada Pihak yang Khawatir Demokrat Tak Lanjutkan Program Pemerintahan Jokowi
Diketahui, kedua parpol telah membentuk poros koalisi masing-masing.
Partai Demokrat bersama Partai Nasdem dan PKS membentuk KPP dan mencalonkan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).
Sementara Gerindra berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Koalisi ini cenderung akan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres.
Namun, masing-masing koalisi hingga kini belum menentukan bakal calon wakil presiden (cawapres).
Baca juga: 2 Menteri Nasdem Enggan Tanggapi Pertemuan Jokowi-Surya Paloh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.