Menurut Budiman, semangat untuk menyatukan kelompok nasionalis itu belum tampak di diri Ganjar karena usia Gubernur Jawa Tengah itu lebih muda ketimbang Prabowo.
“(Karena Prabowo) senior, senior ya,” kata dia.
Namun demikian, Budiman tak menjawab pasti apakah kunjungannya ini merupakan upaya dirinya mendorong Prabowo berpasangan dengan Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Apa pun, itu end product-nya terserah nanti pembicaraanya. Tapi, harus ada pencairan. (Fokusnya) cairnya (kelompok nasionalis) dulu,” katanya.
Budiman juga membantah dirinya bakal bergabung ke Gerindra dan meninggalkan PDI-P usai bertemu dengan Prabowo. Budiman bilang, ia datang tidak mewakili PDI-P, tetapi sebagai individu yang ingin berdiskusi dengan Prabowo.
“Oh enggak,” jawab Budiman.
Seolah membela Budiman, Prabowo menyebut, pertemuan antartokoh politik tak selalu berkaitan dengan manuver politik.
“Kita saling koreksi, ternyata cita-cita, visi kita sama, jadi kita dengan suasana sekarang saya mohon jangan selalu berbicara dalam konteks kotak-kotak,” ujar Prabowo.
“Katakan ini mau gabung partai ini. Kita bicara semua partai, saya katakan semua partai patriot. Semua partai terdiri terdiri dari orang-orang yang ingin mengabdi. Jadi jangan dikotak-kotakkan,” katanya.
Budiman pun mengaku bakal menyampaikan hasil pertemuannya dengan Prabowo ke sejumlah elite partai banteng seperti Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.
“Kami melampaui soal status-status kami, kita bicara soal kebangsaan, kita bicara soal kemanusiaan, kita bicara masa depan,” ujar Budiman.
“Tentu saja, saya akan bicara dengan Mbak Puan, Pak Hasto (Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto),” kata dia lagi.
Baca juga: Bukan Ganjar, Budiman Anggap Prabowo yang Bisa Satukan Kaum Nasionalis
Budiman mengaku tak khawatir jika langkahnya menemui Prabowo dianggap salah oleh sejumlah pihak.
“Mau dianggap benar atau salah, sudah biasa. Saya dulu juga suka dianggap salah, tetapi ujung-ujungnya ada benarnya juga, kadang-kadang,” kelakar Budiman.
Budiman bahkan mengaku siap dipanggil DPP PDI-P karena pertemuannya dengan Prabowo. Menurut dia, hal itu bukan ancaman buat dirinya.
"Malah justru bagus toh, ada komunikasi. Jangan-jangan selama ini enggak bisa dipanggil, justru bisa ketemu," ujar Budiman.
Budiman juga merasa tak ada risiko yang harus dipertaruhkan karena berkomunikasi dengan Prabowo. Ia menekankan bahwa kedatangannya ke kediaman Prabowo sebagai individu, bukan mewakili partai politik,
"Kalau yang mewakili partai itu Ibu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri). Yang mewakili partai itu sekjen, bukan saya," tuturnya.
Baca juga: Temui Prabowo, Budiman Sudjatmiko Siap jika Dipanggil DPP PDI-P
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.