Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Pemerintah Serius Hadapi Dampak El Nino

Kompas.com - 18/07/2023, 13:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta pemerintah serius menghadapi puncak el nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus hingga September 2023.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selepas mengikuti rapat terbatas yang membahas antisipasi dampak el nino di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/7/2023).

"Presiden mengumpulkan semua menteri dan menteri koordinator dalam mengantisipasi el nino yang menurut BMKG kita puncaknya akan ada di Agustus-September," ujar Syahrul.

"Perintah Presiden ini harus diseriusi. Kita tidak boleh bersoal, khususnya dengan beras. Antisipasi (dampak) sejelek mungkin harus dipersiapkan," kata dia.

Baca juga: Teknologi Modifikasi Cuaca, Solusi Dampak El Nino yang Kian Nyata

Oleh karena itu, kata dia, Presiden meminta kepada Kementan agar memastikan daerah mana saja yang berstatus masih hijau atau kondisi airnya cukup.

Tujuannya, di daerah tersebut dilakukan penanaman padi dan tanaman pangan secara lebih optimal.

Kedua, untuk daerah kuning artinya daerah dengan kondisi air pas-pasan harus ada intervensi khusus.

"Terutama untuk mengendalikan air irigasi, embung dan lain-lain dan kerja sama dengan daerah," ujar Syahrul.

Ketiga, untuk daerah merah, pemerintah akan mempersiapkan lumbung pangan khusus dan komoditas tanaman yang tahan kondisi sulit air.

Baca juga: Antisipasi El Nino, Jokowi Minta Produksi Pertanian Digenjot

Merujuk kondisi daerah di atas, Syahrul menyebut, tak semua daerah di Indonesia aman dari dampak el nino, sehingga Kementan mempersiapkan enam provinsi yang akan menjadi penyangga utama dampak el nino.

"Jadi daerahnya ada tiga di Jawa, kemudian Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan. Daerah-daerah yang kita berharap yang masih ada lahan gambutnya ada harus menjadi. Karena daerah situ masih daerah air," ujar Syahrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com