Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Surya Paloh-Jokowi di Istana Dinilai untuk Kendurkan Tensi Politik

Kompas.com - 18/07/2023, 06:47 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Kritik itu disampaikan Surya ketika memberikan pidato di hadapan puluhan ribu simpatisan dan kadernya saat Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).

Ia menilai gagasan Jokowi soal revolusi mental yang disampaikan pada 2014 belum sepenuhnya terwujud.

Baca juga: Anggap Revolusi Mental Jokowi Belum Optimal, Surya Paloh: Sayang Seribu Sayang

“Tapi, sayang seribu sayang, harapan belum menjadi kenyataan, apa yang harus berani kita nyatakan tenggelam,” tuturnya.

Jokowi pun telah menanggapi kritik tersebut. Ia mengatakan bakal menyelesaikan berbagai pekerjaan yang dinilai belum rampung.

“Ya semuanya yang belum maksimal, dimaksimalkan,” sebut Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Redam ketegangan

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai pertemuan keduanya sebagai upaya meredam ketegangan politik.

Ia mengatakan, Jokowi cukup kaget dengan kritik yang disampaikan Surya saat menggelar Apel Siaga Perubahan.

“Jadi dia (Jokowi) merasa ini mungkin enggak perlu setegang itu. Kalau dibiarkan, mungkin akan mengganggu, kan Jokowi ini tujuannya mau soft landing,” ujar Firman pada Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Sindir Balik Surya Paloh, Hasto Singgung Nasdem Jadikan Jaksa Agung Alat Politik

Menurutnya, Jokowi menyadari bahwa Surya merupakan seorang politisi yang tak mudah ditaklukan. Maka, ia mengundangnya untuk berbicara agar situasi politik Tanah Air tak terlampau panas jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Bahasa saya, dia (Jokowi) ingin membuat situasi enggak terlalu tajam, agak sedikit meredam, karena Surya Paloh ini petarung juga dan dia (Surya) punya tools untuk itu dan dia (Jokowi) khawatir mengganggu soft landingnya dengan kritik-kritik tajam dan lain-lain,” tutur dia.

Di sisi lain, Firman memandang pertemuan keduanya tak lantas berpengaruh pada konstelasi politik saat ini. Sebab, Jokowi dan Surya sudah memiliki pilihan politik yang berbeda.

Baca juga: Elite Golkar Hadiri Acara Nasdem, Airlangga: Karena Surya Paloh Alumni Golkar

“Entah kemudian ada kelanjutan di mana akhirnya, Jokowi titip nama (untuk bakal calon wakil presiden Anies), mungkin saja, tapi tentu Surya Paloh tidak akan mudah dipengaruhi, karena kelihatannya kalau dilihat dari gestur masing-masing sudah fokus pada pilihannya masing-masing,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com