Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh: Kita Terjebak dalam Indonesia yang Munafik

Kompas.com - 17/07/2023, 13:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai, bangsa Indonesia telah berubah.

Menurut dia, perubahan itu salah satunya terkait karakter masyarakat.

Kini, menurut Paloh, makin sulit menemukan warga yang mengenal sopan-santun, ramah tamah, dan asas kepantasan. 

"Bangsa ini telah berubah, berubah menjadi bangsa kaku, individualistik, transaksional, dan pragmatis. Itulah Indonesia hari ini, kita terjebak dalam Indonesia yang munafik," kata Surya di hadapan ratusan ribu kader dan simpatisan Nasdem dalam pidato politiknya di acara "Apel Siaga Perubahan", Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023).

Baca juga: Jokowi Tanggapi Kritik Surya Paloh yang Sebut Revolusi Mental Belum Maksimal

Atas dasar itu, Surya menegaskan bahwa partainya ingin menggerakkan semangat perubahan untuk Pemilu 2024.

Salah satu wujud gerakan itu ialah dengan mengusung bakal calon presiden (bacapres) dengan tagline perubahan, yaitu Anies Baswedan.

Meskipun, kata dia, sosok yang diusung itu bisa saja diartikan dengan kesalahpahaman.

"Tapi bukan berarti, kalau memang niat baik kesalahpahaman, salah pengertian, kemudian kita merasa terjepit tertekan tertindas terhalangi kemudian kita menyerah? Tidak!" ujar dia.

Ia lantas mengungkap alasan mengapa partainya mengusung Anies.

Salah satunya, Anies dianggap sebagai sosok yang menghormati pluralisme.

Nasdem pun akan membuktikan hal itu kepada masyarakat.

"Kenapa kita harus memilih Anies Baswedan? Karena kita mau membuktikan, plurarisme yang kita hargai bukan hanya di bibir, tapi juga dalam praktek kehidupan yang nyata," kata dia.

Baca juga: Golkar Hadiri Apel Siaga Perubahan, Nasdem: Bukan Tanda Ingin Gabung Koalisi

Di luar itu, Surya Paloh menyebutkan, gagasan revolusi mental yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum optimal.

Ia mengatakan, pada 2014, Nasdem mendukung Jokowi untuk menjadi presiden karena yakin bisa membawa perubahan.

"Kita memberikan dukungan secara totalitas, kenapa? Karena kita mempunyai keyakinan dengan konsepsi, gagasan, dan pemikiran (Jokowi) yang sama dengan apa yang kita miliki," ujar Surya Paloh.


Namun, ia menganggap gagasan dan ide Jokowi itu belum dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat.

"Tapi, sayang seribu sayang, harapan belum menjadi kenyataan, apa yang harus berani kita nyatakan tenggelam," ujar Surya Paloh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com