Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Muhaimin Cocok Jadi Cawapres, PKB Ungkit Kekalahan Prabowo di Jawa Timur

Kompas.com - 12/07/2023, 18:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda memandang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar cocok mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Salah satu alasannya karena Muhaimin dianggap bisa menjadi solusi menjaring suara Prabowo di Jawa Timur.

Mulanya, Huda memandang Prabowo dan Muhaimin sebagai dwi tunggal untuk dipasangkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Apalagi dua tokoh ini sudah membangun koalisi yaitu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk menghadapi Pemilu 2024.

Baca juga: Soal Prabowo Serahkan Penentuan Cawapres ke Muhaimin, Pengamat Nilai Itu sebagai Garansi Politik

"Dua kali pilpres Pak Prabowo kalah dan kita identifikasi kalahnya di mana Pak Prabowo, (ternyata) di Jawa Timur. Pak Prabowo kalah dua kali dengan Pak Jokowi itu 9 juta suara di sana, Jawa Timur," kata Huda ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Huda melanjutkan, PKB sebagai rekan koalisi Gerindra bisa membantu memenangkan Prabowo sebagai capres.

Caranya, adalah dengan menduetkannya bersama Muhaimin yang memiliki basis suara di tempat Prabowo kalah, yaitu Jawa Timur.

"PKB ini basisnya Jawa Timur, itu lah kenapa saya sebut sebagai dwi tunggal. Dan saya merasakan sama konfigurasi Pilpres 2024 sama. Kalau Pak Prabowo tidak dapat insentif elektoral tinggi di Jawa Timur, agak berat untuk menang," jelas dia.

Ketua Komisi X DPR itu lantas membandingkan tokoh lain yang digadang mendampingi Prabowo sebagai cawapres.

Ia menyebut nama-nama seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan hingga Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca juga: Soal Wacana PAN-Golkar Gabung KKIR, PKB: Silakan, tetapi Power Sharing-nya di Luar Cawapres

Menurut Huda, tokoh-tokoh itu tidak memiliki elektoral tinggi di Jawa Timur.

"Misalnya ada Pak Airlangga di Golkar misalnya, kebetulan address rumah beliau tidak di Jawa Timur. Misalnya PAN, apakah Pak Zul dan Pak Erick Thohir juga address rumahnya tidak di Jawa Timur. Hanya Gus Imin yang punya address di Jawa Timur," tutur dia.

Oleh sebab itu, Huda menyatakan bahwa PKB akan menyampaikan peluang Muhaimin bisa memenangkan Prabowo kepada partai politik yang nantinya bergabung ke KKIR.

Ketua Umum Partai Gerindra memberikan salam hormat kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dalam agenda “PKB Road To Election 2024” di Senayan, Jakarta, Minggu (30/10/2022).(PKB) Ketua Umum Partai Gerindra memberikan salam hormat kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dalam agenda “PKB Road To Election 2024” di Senayan, Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Maka, PKB juga berharap partai politik yang nanti bergabung KKIR dapat menerima Muhaimin sebagai cawapres demi kemenangan Prabowo.

"Kan berkoalisi untuk menang, kemenangan Pak Prabowo ditentukan di Jawa Timur termasuk di Pilpres 2024," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com