JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda memandang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar cocok mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Salah satu alasannya karena Muhaimin dianggap bisa menjadi solusi menjaring suara Prabowo di Jawa Timur.
Mulanya, Huda memandang Prabowo dan Muhaimin sebagai dwi tunggal untuk dipasangkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Apalagi dua tokoh ini sudah membangun koalisi yaitu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk menghadapi Pemilu 2024.
Baca juga: Soal Prabowo Serahkan Penentuan Cawapres ke Muhaimin, Pengamat Nilai Itu sebagai Garansi Politik
"Dua kali pilpres Pak Prabowo kalah dan kita identifikasi kalahnya di mana Pak Prabowo, (ternyata) di Jawa Timur. Pak Prabowo kalah dua kali dengan Pak Jokowi itu 9 juta suara di sana, Jawa Timur," kata Huda ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Huda melanjutkan, PKB sebagai rekan koalisi Gerindra bisa membantu memenangkan Prabowo sebagai capres.
Caranya, adalah dengan menduetkannya bersama Muhaimin yang memiliki basis suara di tempat Prabowo kalah, yaitu Jawa Timur.
"PKB ini basisnya Jawa Timur, itu lah kenapa saya sebut sebagai dwi tunggal. Dan saya merasakan sama konfigurasi Pilpres 2024 sama. Kalau Pak Prabowo tidak dapat insentif elektoral tinggi di Jawa Timur, agak berat untuk menang," jelas dia.
Ketua Komisi X DPR itu lantas membandingkan tokoh lain yang digadang mendampingi Prabowo sebagai cawapres.
Ia menyebut nama-nama seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca juga: Soal Wacana PAN-Golkar Gabung KKIR, PKB: Silakan, tetapi Power Sharing-nya di Luar Cawapres
Menurut Huda, tokoh-tokoh itu tidak memiliki elektoral tinggi di Jawa Timur.
"Misalnya ada Pak Airlangga di Golkar misalnya, kebetulan address rumah beliau tidak di Jawa Timur. Misalnya PAN, apakah Pak Zul dan Pak Erick Thohir juga address rumahnya tidak di Jawa Timur. Hanya Gus Imin yang punya address di Jawa Timur," tutur dia.
Oleh sebab itu, Huda menyatakan bahwa PKB akan menyampaikan peluang Muhaimin bisa memenangkan Prabowo kepada partai politik yang nantinya bergabung ke KKIR.
Maka, PKB juga berharap partai politik yang nanti bergabung KKIR dapat menerima Muhaimin sebagai cawapres demi kemenangan Prabowo.
"Kan berkoalisi untuk menang, kemenangan Pak Prabowo ditentukan di Jawa Timur termasuk di Pilpres 2024," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.