Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Akan Temui Megawati, PKB Pastikan Tak Main Politik Dua Kaki

Kompas.com - 10/07/2023, 16:38 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menegaskan partainya tidak bermain politik dua kaki usai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hendak bertemu dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Ia mengatakan, partainya hingga kini masih solid berada di dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Rayat (KKIR) bersama Partai Gerindra.

"Tidak. PKB masih koalisi dengan Gerindra dan solid," ujar Daniel saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Baca juga: PKB Bilang Prabowo Serahkan Urusan Cawapres ke Cak Imin

Ia menjelaskan, pertemuan dengan Megawati merupakan bagian dari rangkaian silaturahmi Cak Imin dengan para tokoh politik. Diketahui, sebelumnya Cak Imin memang menemui wakil presiden dan mantan wakil presiden selama beberapa waktu terakhir.

Adapun para mantan petinggi negeri yang telah ditemui Cak Imin yaitu Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Wapres keenam Try Sutrisno, Wapres kesembilan Hamzah Haz, Wapres kesepuluh dan ke-12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono hingga Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selama ini, ia menambahkan, Cak Imin sudah menganggap Megawati sebagai orangtuanya sendiri. Sehingga, pertemuan besok bertujuan untuk menggali pengalaman dari Megawati. 

Baca juga: Megawati Bakal Terima Silaturahim Cak Imin Bulan Ini

"Untuk silaturahmi, mendapatkan masukan, menggali pengalaman-pengalaman yang berharga. Apakah nanti di dalam ada persoalan pembahasan politik masa kini, saya tidak paham. Mungkin saja ada," tuturnya.

Sementara itu, Daniel menekankan PKB dan Gerindra selalu berkomunikasi jika ingin bertemu partai lain.

Sebab, sejak awal mereka memang diharuskan intensif untuk membangun komunikasi dengan partai lain.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap alasan belum terlaksananya pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Hasto mengatakan, PKB masih meminta waktu sebelum pertemuan tersebut akhirnya terlaksana.

"Dari PKB kan juga mohon waktu terlebih dahulu," kata Hasto di Rumah Aspirasi Relawan, Jakarta, Sabtu (8//7/2023).

Baca juga: Prabowo Tak Ambil Pusing soal Rencana Pertemuan Cak Imin-Megawati

Kendati demikian, Hasto menegaskan bahwa hubungan antara Megawati dan Muhaimin baik-baik saja.

Menurut Hasto, Muhaimin memiliki kedekatan secara historis dan ideologis dengan Mega karena Muhaimin adalah sosok yang 'dititipkan' oleh mendiang Abdurrahman Wahid kepada Mega.

"Sehingga kedekatan setiap saat bisa untuk berhubungan dengan Ibu Megawati," ujar Hasto.

Baca juga: PDI-P Sebut PKB Minta Waktu Sebelum Cak Imin Bertemu Megawati

Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkap kemungkinan rencana pertemuan Megawati dan Cak Imin dilaksanakan pada Juli 2023. Namun demikian, ia tak bisa memastikan kapan pertemuan itu dilangsungkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com