Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Marsudi Bakal Lakukan 13 Pertemuan Bilateral, Termasuk dengan Rusia

Kompas.com - 10/07/2023, 19:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bakal melakukan pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan menteri luar negeri negara blok Asia Tenggara atau ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) pada 11-14 Juli 2023.

Pertemuan bilateral tersebut bakal dilakukan dengan India, Selandia Baru, Rusia, Australia, China, Jepang, Korea, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada.

Pertemuan juga akan dilakukan dengan Amerika Serikat ASEAN Plus Three (APT), negara East Asean Summit (EAS), dan ASEAN Regional Forum (ARF).

"Kita sudah menerima permintaan 13 pertemuan bilateral. Jadi itulah yang kita jalani dari hari Selasa sampai Jumat. Mudah-mudahan semua bisa diselenggarakan dengan rapi dan bagus hasilnya," kata Retno Marsudi saat ditemui di media Center AMM/PMC di Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Menlu Retno Buka Suara soal Pertemuan Thailand dengan Junta Myanmar

Kendati begitu, rencana pertemuan masih dinamis karena perlu menyesuaikan jadwal dan waktu masing-masing perwakilan negara.

"Yang ada di saya sejauh ini adalah 13. Tapi sekali lagi, 13 ini masih sangat dinamis. Terkadang di satu waktu tidak bisa ketemu, karena enggak cocok dan sebagainya," ujarnya.

Adapun, pertemuan para Menlu akan dimulai pada Selasa (11/7/2023). Retno menyampaikan, besok akan ada tiga pertemuan besar.

Tiga pertemuan besar tersebut, yaitu pertemuan Commission of The Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ), pertemuan interface ASEAN dengan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights Representative (AICHR), dan pertemuan Menlu dengan formal plenary session.

"Di hari rabu, kita akan memulai dengan pertemuan Menlu ASEAN tapi formatnya adalah retreat. Lalu, kita akan menggunakan lusa untuk bilateral dan trilateral," kata Retno.

Baca juga: Menlu: Kita Tak Bisa Bayangkan Apa yang Terjadi jika Tidak Memiliki ASEAN

Sebelumnya diberitakan, ada 29 negara yang akan hadir dalam ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference (AMM/PMC) pada 11-14 Juli 2023.

Retno Marsudi menyampaikan, tingkat kehadiran pada tingkat Menteri Luar Negeri (Menlu) sangat tinggi. Beberapa hari sebelum pertemuan, akan berlangsung pula pertemuan tingkat Menteri NATO di Vilnius.

Dalam empat hari pertemuan, terdapat 18 pertemuan, dengan rincian pertemuan dengan SEANWFZ, AICHR, 56th AMM dalam bentuk plenary, 56th AMM dalam bentuk Retreat, dan PMC dengan India.

Kemudian, pertemuan dengan New Zealand, Rusia, China, Australia, Jepang, Korea, Uni Eropa, UK, Kanada, AS, ASEAN Plus Three (APT), EAS, dan ARF.

Sejauh ini, terindikasi 13 pertemuan bilateral. Tetapi, angka ini masih akan terus bergerak, disesuaikan dengan dinamika di lapangan dan alokasi waktu.

"Di samping itu, juga terdapat beberapa pertemuan Trilateral, antara lain antara chair ASEAN, ASEAN Secretariat, Norwegia; serta chair ASEAN, ASEAN Secretariat, dan Turkiye," kata Retno Marusidn dalam konferensi pers di Jakarta pada 7 Juli 2023.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Tak Diundang Pertemuan Menlu ASEAN Pekan Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com