JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Effendi Simbolon tetap tegak lurus arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk mendukung dan memenangkan bakal calon presiden (bacapres) yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo.
Hal ini disampaikannya setelah ramai publik yang mempersepsikan Effendi mendukung bacapres lain, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto setelah Menteri Pertahanan RI itu disebutnya cocok menakhodai Republik Indonesia.
"Dalam penjelasannya, sangat clear bahwa Pak Effendi sebagai kader partai taat sepenuhnya untuk mendukung keputusan dari Ketum PDI-P Ibu Megawati dan akan berjuang di dalam memenangkan Pak Ganjar Pranowo sebagai capres yang diusung oleh PDI-P bersama dengan partai-partai lain," kata Hasto dalam konferensi pers setelah agenda klarifikasi Effendi di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).
Baca juga: Effendi Simbolon Tiba di Kantor DPP PDI-P, Penuhi Panggilan Usai Sebut Prabowo Cocok Nakhodai RI
Berdasarkan klarifikasi Effendi, kata Hasto, Prabowo diundang ke acara Rakernas Punguan Simbolon Dohot Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (7/7/2023) dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan.
Menurut Hasto, Prabowo menjelaskan soal aspek-aspek bela negara sebagaimana tugasnya di Menhan.
Terkait tugas Prabowo sebagai pembantu presiden, menurut dia, Effendi pun kritis dan obyektif.
Dalam acara itu, tutur Hasto, Effendi juga mengaku menyampaikan masukan dan kritik terhadap berbagai kebijakan Prabowo sebagai Menhan selama ini.
"Misalnya terkait dengan kebijakan pembelian pesawat bekas Mirage dari Qatar, itu merupakan kebijakan yang tidak tepat. Bahkan berpotensi melanggar undang-undang. Demikian pula berbagai kebijakan-kebijakan pertahanan lain dalam pengadaan alutsista, yang dilaksanakan secara tidak proper," ujar dia.
Baca juga: Panggil Effendi Simbolon, DPP PDI-P: Kalau Mau Jadi Orang Bebas, Jangan Berpartai
Menurut Hasto, apa yang disampaikan Effendi itu sudah tepat. Terlebih, Effendi bertugas di Komisi I DPR yang merupakan mitra Kemenhan.
Hasto menilai, Effendi sangat paham soal kebijakan pertahanan dalam pengadaan berbagai alat dan senjata di TNI.
Ia pun yakin Effendi tegak lurus dan tidak berbelok mendukung bacapres lainnya, seperti Prabowo.
"Semua akan bergerak serempak di dalam turun ke bawah memenangkan Pak Ganjar sebagai capres dan kemudian juga bergerak di dalam memenangkan pileg (pemilihan legislatif)," ujar Hasto.
Sebelumnya, DPP PDI-P memanggil Effendi Simbolon untuk melakukan klarifikasi setelah menyebut Prabowo cocok menakhodai RI.
Pemanggilan ini dilakukan di Kantor DPP PDI-P pukul 13.00 dan berakhir sekitar pukul 14.00 WIB.
Adapun Effendi selaku Ketua Umum PSBI menyatakan bahwa Prabowo diundang ke Rakernas PSBI dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan.
"Kami mengundang Beliau kan sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Ini kan bukan forum calon presiden, komunitas warga simbolon ini kan unsur dukungan untuk pertahanan negara,” kata Effendi kepada awak media, Jumat (7/7/2023).
Secara pribadi, Effendi ingin mendengarkan gagasan Prabowo jika Ketua Partai Umum Gerindra itu menjadi “nakhoda”.
"Kami ingin dengar sejujurnya dalam benak dia itu, seperti apa sih kalau dia kemudian menjadi nakhoda,” ujar Effendi.
Kendati demikian, Effendi tidak menjelaskan maksud dari kata “nakhoda” itu. Dalam acara tersebut, Prabowo menceritakan pengalamannya terkait hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dan 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.