Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Effendi Simbolon Tiba di Kantor DPP PDI-P, Penuhi Panggilan Usai Sebut Prabowo Cocok Nakhodai RI

Kompas.com - 10/07/2023, 13:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Effendi Simbolon tiba di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (10/7/2023) pukul 12.53 WIB.

Kehadirannya di Kantor DPP PDI-P untuk memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPP PDI-P terkait pernyataan menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto cocok menakhodai Indonesia

Effendi datang menggunakan mobil Alphard hitam bernomor polisi B 1316 RFN.

Baca juga: Panggil Effendi Simbolon, DPP PDI-P: Kalau Mau Jadi Orang Bebas, Jangan Berpartai

Saat tiba, mobil Effendi langsung dikerubungi awak media yang menunggu di depan gedung Kantor DPP PDI-P.

Setelah itu, mobil Effendi memasuki lobi gedung kantor. Effendi pun terlihat dari kejauhan turun dari mobil.

Tak ada sepatah kata atau pun pergerakan menyapa awak media seketika Effendi datang.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P memanggil Effendi Simbolon ke Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta, hari ini, Senin.

Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan, pemanggilan dijadwalkan pukul 13.00 WIB.

"Benar (Effendi dipanggil ke DPP)," kata Komarudin saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Adapun pemanggilan ini dilakukan karena Effendi melontarkan pernyataan bahwa Prabowo Subianto merupakan sosok yang tepat menjadi nakhoda RI. Padahal, PDI-P sudah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

"Benar (soal itu)," ucap Komarudin.

Baca juga: Effendi Simbolon Dipanggil DPP PDI-P Siang Ini, Buntut Sebut Prabowo Cocok Jadi Nakhoda RI

Sebelumnya diberitakan, pernyataan itu disampaikan Effendi ketika menghadiri Rakernas Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (7/7/2023).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya akan memanggil Effendi dalam waktu dekat untuk mendapat keterangan dari pernyataannya.

"Ketua DPP Bidang Kehormatan akan melakukan klarifikasi, karena kami ini kan Partai Demokrasi Indonesia sehingga semuanya akan dilakukan klarifikasi partai agar disiplin partai ditegakkan," ujar Hasto.

Hasto menjelaskan, setelah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, semua kader PDI-P harus satu suara.

Jika ada kader yang tidak memberikan dukungan, DPP Bidang Kehormatan PDI-P akan melakukan tugasnya untum menegakkan disiplin partai.

"Kedisiplinan partai ini sesuatu yang sifatnya mutlak karena PDI Perjuangan adalah partai ideologi berdasarkan Pancasila dan keputusan sudah diambil sehingga seluruhnya wajib," kata Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Penayangan Ekslusif Jurnalistik Investigasi Dilarang dalam Draf RUU Penyiaran

Nasional
Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Jokowi Resmikan 22 Ruas Jalan Daerah di Sultra, Gelontorkan Anggaran Rp 631 Miliar

Nasional
Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Gerindra: Jangan Harap Kekuasaan Prabowo Jadi Bunker Buat Mereka yang Mau Berbuat Buruk

Nasional
Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com