Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Ungkap Oknum Agen BIN Jadi Petinggi di Al Zaytun, Ini Perannya...

Kompas.com - 07/07/2023, 14:31 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun, Imam Supriyanto mengungkap bahwa ada oknum pegawai Badan Intelijen Negara (BIN) yang turut menjadi anggota Badan Pendiri Ponpes Al Zaytun.

Oknum yang disebutnya berinisial MYR AS itu, kata dia, merupakan adik dari pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang

"Dia (MYR AS) dicantumkan itu oleh Pak Panji. Adik kandungnya Panji Gumilang," ucap Imam dalam acara GASPOL! Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Masuknya nama oknum intelijen di Al Zaytun, ungkap Imam, berawal ketika Panji Gumilang ingin mengubah struktur Badan Pendiri sekitar tahun 2000-an. 

Baca juga: Fatwa MUI Terkait Al Zaytun Sedang dalam Pembahasan

"Kan Pak Haji Sarwani meninggal, nah Badan Pendiri tinggal saya sendiri, ditambah Panji Gumilang, lalu MYR AS, adiknya sendiri yang agen interpol di BIN, Abu Sabit dan Abdul Halim," bebernya.

 

Menurut Imam, saat itu Panji Gumilang berdalih bahwa oknum anggota intelijen itu bisa memberikan kontribusi positif bagi Al Zaytun. Diungkapkannya pula bahwa hanya dirinya dan Panji yang mengetahui latar belakang pekerjaan MYR AS.

"Pak Panji menjelaskan, nanti kalau Yusuf itu bergabung, Yusuf itu MYR AS, panggilan kecilnya Y. ‘Kalau Y itu bersama kita, nanti hubungan dengan luar negeri itu aman, baik, terus banyak koneksi kita ke mana-mana’,” kata dia.

"Yang tau kan hanya saya, dan ini dibuka baru sekarang-sekarang ini. Yang lain tidak ada yang tahu. Ini kan dibukan setelah mulai ada gejolak," ucapnya.

Tak hanya di Badan Pendiri, ia menambahkan, MYR AS juga memiliki tugas penting sebagai Ketua Lembaga Kemakmuran Masjid. 

Imam menjelaskan, setelah hubungannya dengan merenggang usai namanya dicoret dari struktur Badan Pendiri Al Zaytun, Panji mendirikan badan baru untuk mengantisipasi bahwa dirinya mengambil alih yayasan itu melalui gugatan perdata.

Baca juga: Pendiri Al Zaytun Sebut NII Masih Lakukan Kaderisasi

"Maka dia bikin lembaga lain supaya aset-asetnya bisa dipindah. Dan saya mendapat laporan bahwa semua setoran-setoran masuk ke Lembaga Kemakmuran Masjid," ungkapnya.

Hingga kini, diungkapkan Imam, MYR AS masih menjadi anggota BIN aktif.

Selain sebagai Ketua Lembaga Kemakmuran Masjid, AS juga mempunyai tugas penting lain menjadi penghubung ke elite politik, salah satunya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

"Nah, informasi Pak Moeldoko ini, yang melanjutkan MYR AS untuk banyak komunikasi. Nah AS ini memang sudah membuat perangkat untuk mengamankan Al Zaytun," ucapnya.

Baca juga: Ketika Moeldoko Disebut Beri Panji Gumilang Akses ke Polisi jika Al Zaytun Diganggu...

“Peralatan intelijen itu sudah cukup lengkap. Sampai alat untuk menge-jamming handphone, melancak sinyal. Kan kata Pak Panji ‘dalam 5 menit saya bisa tahu nomor handphone, ciri-ciri orang, siapa identitasnya’. Itu sudah canggih sekali, sampai buzzer dan sebagainya, sampai perangkat IT-nya. Jadi sudah seperti mau perang saja,” ucap Imam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com