Di banyak kota terdapat kawasan kumuh yang tidak terlengkapi dengan layanan air bersih berpipa dan sarana pembuangan sampah teratur.
Penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan menyediakan bak-bak penampung air bersih, yang diisi setiap hari oleh petugas dinas permukiman bekerja sama dengan perusahaan daerah air minum (PDAM).
Bak penampung air bersih itu dapat disumbangkan oleh masyarakat yang mampu, melalui berbagai bentuk organisasi. Misalnya warga suatu permukiman elite dapat mengumpulkan sumbangan uang untuk pengadaan bak penampung air di suatu kawasan kumuh.
Hal yang sama dapat dilakukan oleh alumni sekolah, organisasi profesi, komunitas hobi, dan sebagainya. Bahkan orang per orang dapat memberikan bantuan melalui yayasan sosial atau penerbit koran/media massa, sebagaimana yang biasa dilakukan saat terjadi bencana alam.
Demikian pula banyak kawasan kumuh tidak memiliki tempat pembuangan sampah. Di Jakarta masih ada kampung-kampung kumuh yang warganya biasa membuang sampah dapur di kolong rumah panggungnya. Di kawasan lain warga membuang sampah di sungai atau di gorong-gorong.
Ini semua terjadi bukan karena kemalasan warga, tetapi karena bak sampah memang tidak tersedia dengan jumlah yang cukup.
Untuk hal ini masyarakat dapat ikut serta memberi sumbangan untuk penyediaan bak sampah di kawasan-kawasan yang memerlukan, yang terpisah antara sampah organik dan anorganik.
Semua kegiatan itu dapat dilakukan pemerintah daerah, namun akan lebih cepat bila dibantu warga yang mampu. Pemda pun dapat melakukan program lain yang lebih menantang.
Lalu apa hubungan antara pembenahan permukiman kumuh dengan pengentasan kemiskinan?
Dengan air bersih dan sanitasi yang lebih baik, maka orang akan lebih sehat, dan karenanya dapat lebih produktif dan kreatif. Maka pada saatnya penghasilan kaum duafa akan meningkat dan kemiskinan berkurang.
Bagaimanapun mengurangi kemiskinan di negeri ini merupakan pekerjaan besar. Ini menjadi tantangan bagi calon-calon presiden untuk memikirkannya. Para pemilih menunggu niat dan program pengurangan kemiskinan yang terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.