Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blusukan di Jakut, Ganjar Diberi Warga Baju Kotak-kotak Bekas Kampanye Jokowi-Ahok

Kompas.com - 24/06/2023, 10:40 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo mendapatkan baju kotak-kotak merah dari seorang warga saat mendatangi Pasar Anyar Bahari, Warakas, Jakarta Utara, Sabtu (24/6/2023).

Pantauan Kompas.com, pakaian itu diberikan oleh seorang ibu bernama Sugianti (72) yang merupakan pedagang toko kelontong.

Sugianti menjelaskan, pakaian kotak-kotak itu merupakan baju bekas kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) dengan pasangan calon Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

"Baju bekas kampanye Ahok dulu," tutur Sugianti saat dikonfirmasi usai memberikan baju tersebut.

Baca juga: Blusukan di Jakarta, Ganjar Diajak Selfie Warga hingga Diteriaki Presiden

Wanita asli Wonosari, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sehari-hari berdagang di Pasar Anyar Bahari itu mengaku senang dengan kunjungan Ganjar hari ini.

Dia berharap Ganjar bisa amanah meneruskan cita-cita Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Sugianti juga berharap agar Ganjar tetap kembali mengungungi Pasar Anyar Bahari setelah menjadi presiden.

"Harapannya pasar saya biar ramai. Kios-kios yang kosong biar terisi. Sembako jangan sampai (naik), mumpung mau kesempatan mau jadi presiden ini, kalau bisa sembako tuh agak sedikit rendah miring. Nanti habis presiden juga," ujarnya.

Baca juga: Soal Jadi Bakal Cawapres Ganjar, Moeldoko: Yang Penting Tidak Melacur

Sementara itu, Ganjar mengatakan, ibu tersebut bercerita kepadanya sempat menjadi pendukung Jokowi dan Ahok saat Pilgub tahun 2012.

"Pendukungnya Pak Jokowi, pendukungnya Pak Ahok, ternyata beliau masih menyimpan baju kotak-kotak begitu makanya dikasihkan ke saya. Jadi mengingatkan perjuangan masa itu, kebetulan saya ikut di dalamnya. Terima kasihlah," kata Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com