Pada malam hari, seusai makan malam, Desmond menjalani pemeriksaan secara bergantian. Saat pemeriksaan, matanya ditutup kain hitam.
Desmond mengaku tak dapat mengidentifikasi sosok penculiknya. Sebab, tanpa kacamata, penglihatannya sangat terbatas.
Baca juga: Anggap Pertemuan Prabowo-Megawati Percuma, Desmond: Mana Mungkin Ganjar Mau Jadi Wakil
Ia juga tak bisa memastikan lokasi penculikannya selama dua bulan. Demikian pula soal di mana dia ditempatkan, apakah di sebuah rumah, kantor, atau bangunan lainnya.
"Pokoknya sebuah bangunan besar permanen, namun sepi," kata dia.
Desmond baru dilepaskan dua bulan setelahnya. Saat dibebaskan, dia dibawa dengan menggunakan mobil.
Salah seorang yang membawanya memberikan tiket pesawat Garuda menuju Banjarmasin dengan nama yang tertera pada tiket bukan namanya. Ia diturunkan sekitar 100 meter sebelum Terminal F Bandara Soekarno Hatta.
Sesampainya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Desmond langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polresta Banjarmasin.
Penculikan itu tak membuat nyali Desmond ciut. Dia kembali ke Jakarta dan tak lama membuka kantor hukum bernama Des & Des yang lantas berganti nama menjadi Treads & Associate. Desmond menjabat sebagai direktur di kantor hukum yang ia bangun.
Hampir sepuluh tahun berselang sejak penculikannya, Desmond terjun ke politik. Dia bergabung dengan Partai Gerindra.
Pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 12 Desember 1965 itu pun menjajal peruntungannya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif lewat Pemilu 2009. Mengantongi 13.349 suara dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur, Desmond berhasil melenggang ke Parlemen sebagai anggota DPR periode 2009-2014.
Baca juga: Gerindra Klaim Tak Akan Colek Kanan-kiri karena Elektabilitas Prabowo Sudah Bagus
Keberhasilan itu terulang pada Pemilu 2014. Maju lewat dapil Banten, Desmond mengantongi 61.275 suara. Sementara, pada Pemilu 2019, Desmond berhasil meruap 103.837 suara.
Tercatat, tiga periode sudah Desmond duduk duduk sebagai legislator. Selama menjabat, Desmond banyak menyoroti persoalan hukum dan keamanan di Komisi III DPR.
Adapun Desmond menamatkan pendidikan sarjana hukum di Universitas Mangkurat, Banjarmasin pada tahun 1994. Dia lantas melanjutkan studi pascasarjana hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM dan meraih gelar magister pada tahun 2005.
Begitu mengantongi gelar sarjana, Desmond mendirikan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) pada tahun 1994. Selama tahu 1995-1996, dia menjabat sebagai Presidium Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Setelahnya, dia menjadi Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Nusantara Bandung (1996-1997), lalu Direktur YLBH Nusantara (1997-1998), dan Ketua YLBH Banjarmasin (1997-1998).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.