Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obituari Desmond J Mahesa, Aktivis 1998 yang Terjun ke Politik...

Kompas.com - 24/06/2023, 08:18 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar duka datang dari Partai Gerindra. Desmond Junaidi Mahesa, Wakil Ketua Dewan Pembina partai berlambang garuda itu, meninggal dunia pada Sabtu (24/6/2023).

“Iya benar (Desmond Junaidi Mahesa meninggal dunia),” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman dikonfirmasi wartawan.

Desmond mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada Jakarta. Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut rencananya disemayamkan di rumah duka Jalan Saco 1 No.1 RT 1/RW 4, Ragunan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Politisi Gerindra Desmond J Mahesa Meninggal Dunia

Selama hidupnya, Desmond menorehkan banyak kisah. Sebelum terjun ke politik, dia merupakan seorang aktivis.

Desmond bahkan pernah menjadi salah satu korban penculikan akitvis pro demokrasi pada tahun 1998. Sejak saat itulah, namanya mulai dikenal publik.

Kisah penculikan

Era sebelum reformasi, Desmond dikenal sebagai seorang aktivis. Kala itu, dia menjabat sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN),

Cerita penculikan terhadap Desmond bermula pada 3 Februari 1998. Saat itu, sekitar pukul 02.30 WIB, kantornya di kawasan Cililitan, Jakarta Timur, didatangi 8-10 orang.

Pagi harinya, pukul 08.00 WIB, kembali datang orang tak dikenal. Namun, Desmond mengaku tak curiga pagi itu menjadi hari dia diculik.

Baca juga: Anggap Pertemuan Prabowo-Megawati Percuma, Desmond: Mana Mungkin Ganjar Mau Jadi Wakil

"Kemudian, saya keluar kantor naik bus nomor 06 sampai di Kampung Melayu," kata Desmond dalam pemberitaaan Harian Kompas, 13 Mei 1998.

"Antara LAI dan GMKI, saya dihadang dua orang yang menodong dengan senjata. Sesudah ditodong, saya bergerak, kacamata saya jatuh, saya sulit mengenali orang. Tetapi ada mobil Suzuki Vitara warna abu-abu di GMKI. Jatuhnya kacamata membuat saya tidak leluasa dapat bergerak karena mata saya minus dan silinder, jadi sulit untuk mengenal orang. Saya diringkus, dimasukkan mobil, kepala saya ditutup seperti tas hitam dan musik diputar keras-keras serta dihimpit dua orang. Sejak itu saya tidak tahu diputar-putar, setelah 50 menit saya sampai di suatu tempat," kisahnya.

Selanjutnya, Desmond mengaku diborgol, matanya ditutup kain hitam. Selama tiga jam, ia diinterogasi tentang aktivitasnya.

"Setelah itu saya dibawa ke bak air. Setelah sempat disuruh menyelam, saya ditanya lagi soal sikap saya. Setelah selesai, saya dibawa ke sebuah ruangan dengan enam sel. Di situ sudah ada Yani Afri dan Sony, keduanya anak DPD PDI Jakut yang ditangkap Kodim Jakarta Utara soal peledakan bom di Kelapa Gading," demikian kesaksian Desmond saat itu.

Setelah sehari Desmond ditahan, aktivis Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) Pius Lustrilanang masuk, disusul aktivis Haryanto Taslam.

Menurut Desmond, ada tawaran yang diberikan penculik kepadanya. Ia diminta mengaku bersembunyi di Garut.

Namun, kala itu Desmond mengajukan skenario lainnya: pergi ke Irian Jaya untuk melakukan penelitian.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com