JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mengatakan, ada sejumlah prestasi yang dicapai DKI Jakarta di usianya yang ke-496 tahun.
Salah satunya, penurunan angka kemiskinan meskipun persentasenya sedikit.
"Angka kemiskinan juga menurun meskipun sedikit, yakni dari 4,69 persen pada tahun 2020 menjadi 4,61 persen pada tahun 2022," ujar Suhajar dilansir siaran pers Kemendagri, Kamis (22/6/2023).
Baca juga: Kadishub DKI: Tidak Ada Modifikasi Tempat Duduk Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta
Kemudian, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta naik dari 3,56 persen pada 2021 menjadi 5,24 persen pada 2022.
Kenaikan itu terjadi setelah Jakarta pernah menjadi daerah dengan jumlah pasien Covid-19 tertinggi dan paling parah di Indonesia.
"Selain itu, realisasi investasi Jakarta juga termasuk yang tertinggi di Indonesia dan meningkat signifikan dibandingkan periode pandemi Covid-19 atau pada 2020," ujar Suhajar.
"Jakarta menyumbang 17 persen perekonomian nasional, kinerja positif ekonomi Jakarta tentu akan mampu menguatkan perekonomian nasional," kata dia.
Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta tercatat paling tinggi di Indonesia dan meningkat setiap tahunnya dari 80,77 pada tahun 2020 menjadi 81,65 pada tahun 2022.
Baca juga: Menhub Sebut Izin Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Segera Keluar
Oleh karena itu, Suhajar berpesan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, dan semua stakeholders di Jakarta mampu mempertahankan capaian kinerja positif tersebut.
"Bahkan terus meningkatkannya ke depannya,” kata dia.
Suhajar juga menyampaikan, Provinsi DKI Jakarta paling tepat berubah sebagai pusat bisnis.
Hal itu disampaikannya berdasarkan pengalaman berbagai negara serta sejarah perkembangan Jakarta.
"Belajar dari pengalaman berbagai negara serta sejarah perkembangan Jakarta, maka Provinsi Jakarta adalah paling tepat berubah menjadi pusat bisnis yang bukan saja nasional, melainkan global," tutur Suhajar.
"Untuk menjadi pusat bisnis tersebut, Jakarta harus mampu merumuskan identitas baru kota Jakarta," kata dia.
Baca juga: Rayakan HUT Ke-496 DKI, Heru Budi Undang Pejabat Kedubes Makan Sore Bersama
Selain itu, Jakarta dinilai perlu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, menjadikan Jakarta sebagai inkubasi bisnis berbasis jasa dan teknologi, serta menetapkan strategi agar Jakarta tetap menarik bagi investasi baik dalam maupun luar negeri.