JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo resmi mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia, Rabu (21/6/2023).
Dengan pencabutan ini, Covid-19 di Indonesia kini berstatus endemi. Terdapat sejumlah pertimbangan yang membuat pemerintah mencabut status pandemi.
Antara lain, angka konfirmasi harian kasus Covid-19 di Indonesia mendekati nihil. Bahkan, hasil Sero Survey menunjukkan 99 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi Covid-19.
Pertimbangan lainnya, Badan Kesehatan Dunia atau WHO juga telah mencabut status public health emergency of internasional concern.
Lantas seperti apa perjalanan panjang Covid-19 di Indonesia. Berikut ulasannya:
Kasus pertama berawal dari warga Jepang yang bertandang ke Indonesia dan tinggal di Malaysia. Di sana, warga Jepang ini ternyata positif virus corona pada awal Maret 2020.
"Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa. Ditelusuri dan ketemu," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2022).
"Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes (Menteri Kesehatan) bahwa Ibu ini dan putrinya positif corona," lanjutnya.
Baca juga: Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Jokowi Harapkan Ekonomi Nasional Makin Baik
Saat mengumumkan, Jokowi tidak menyebutkan identitas dua warga yang menjadi kasus awal Covid-19 di Indonesia.
Sang ibu beserta putrinya ini kemudian dilabeli sebagai pasien 1 dan pasien 2. Seiring berjalannya waktu, Menkes saat itu, Terawan Agus Putranto menyebut dua pasien Covid-19 tinggal di Depok, Jawa Barat.
Informasi ini langsung menyebar hingga diketahui bahwa pasien 1 merupakan Sita Tyasutami, sementara pasien 2 adalah ibunya yang bernama Maria Darmaningsih.
Terawan menjelaskan, warga Jepang yang positif virus corona sempat berkunjung ke rumah Sita dan Maria.
Di sisi lain, Sita dan Maria justru mengaku awalnya tidak mengetahui terinfeksi virus corona.
Saat itu, keduanya tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Sita dan ibunya pun tak pernah mendapat pemberitahuan dari dokter, pihak rumah sakit, atau Kementerian Kesehatan sebelum adanya pengumuman dari Jokowi.
Mereka justru baru mengetahui terinfeksi Covid-19 dari hebohnya pemberitaan, hingga menyebabkan identitas Sita dan Maria tersebar luas di masyarakat.