Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar dan Wayan Koster Tandatangani MoU Kerja Sama Budaya Jawa-Bali

Kompas.com - 16/06/2023, 21:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama budaya Jawa-Bali di Sanur, Bali, Jumat (16/6/2023).

Baik Koster maupun Ganjar sepakat bahwa kerja sama ini diperlukan guna melestarikan nilai-nilai kebudayaan Jawa dan Bali dalam kehidupan sehari-hari.

"Kerja sama ini memiliki tujuan utama membangkitkan kembali hubungan kesejarahan antara tanah Jawa dan Bali yang secara historis terbangun sejak ribuan tahun lalu," kata Wayan Koster dalam pidato sambutannya di acara tersebut.

Wayan Koster menjelaskan, hubungan kultural Jawa-Bali bisa terlihat pada kemiripan aksara Jawa yang terdiri dari 20 huruf dan dikenal dengan Honocoroko.

Sementara aksara Bali terdiri dari 18 huruf dan dikenal dengan Hanacaraka.

Baca juga: Di Depan Megawati, Ganjar Pranowo: Kalau Jadi Pemimpin, Ya Siap Diinjak Kepalanya

Ia melanjutkan, kemiripan lainnya juga terlihat pada wayang Jawa dan wayang Bali serta pada filosofi kehidupan dua daerah.

Menurut dia, kemiripan ini lantaran hubungan kultural antara Jawa dan Bali telah terjalin sejak zaman Kerajaan Majapahit.

Kala itu, sebagian orang Bali keturunan Jawa pindah ke Bali dengan membawa budayanya.

Koster menyatakan, kedekatan budaya tersebut harus dijaga dan dikawal agar tak tergerus arus perkembangan zaman yang sangat dinamis.

"Jangan sampai peradaban ini punah karena runtuhnya peradaban atau meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Ganjar ke Megawati: Tugasnya Banyak, Rasa-rasanya Ibu Enggak Boleh Pensiun

"Dalam konteks inilah diperlukan langkah strategis untuk merajut kembali hubungan budaya Jawa dan Bali agar bisa bangkit kembali guna memperkokoh budaya nusantara yang Berbhinneka Tunggal Ika," tambah politisi PDI-P ini.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan para pendiri bangsa pernah menyampaikan bahwa semua harus punya kekuatan untuk menjaga budaya sekaligus mengembangkannya.

"Kalau kita tidak pernah mengembangkan, kalau kita tidak pernah mencintai, jangan-jangan kita akan ditekan oleh kekuatan luar yang pasti akan pelan pelan menggerus," kata Ganjar.

Ia turut memuji ketahanan Bali sebagai benteng budaya dan hal yang sama juga diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Solo.

Baca juga: Diusulkan Jadi Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno Masih Berpeluang Jadi Bakal Cawapres Ganjar

"Bali ini juga salah satu tempat di Indonesia menjadi bentengnya budaya, bentengnya ada di sini. Sama, kami mencoba di Jawa Tengah. Solo sebagai episentrum budaya," beber Ganjar.

Bakal calon presiden (bacapres) PDI-P ini menambahkan, kelestarian budaya Bali juga masih sangat terjaga dan terbukti siapa saja yang datang ke sana pasti akan tertarik.

"Bahkan budayanya begitu kuat sehingga semua orang harus mengikuti apa-apa yang ada di Bali, ini sungguh luar biasa," kata dia.

Terakhir, Ganjar mengajak semua pihak untuk aktif berperan melaksanakan MoU tersebut.

Sebab, hal tersebut dinilai membawa banyak dampak positif terhadap seluruh lapisan masyarakat.

"Kolaborasi dua daerah inilah yang harapan kita bisa menyejahterakan masyarakat. Ada seninya, ada budayanya, ada pariwisatanya, ada ekonominya. Yang pasti dasar budayanya tidak boleh kita tinggalkan," ucap dia.

Sebagai informasi, acara ini dihadiri langsung oleh Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, kepala daerah se-Provinsi Bali, tokoh adat, dan tokoh masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com