Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Bicara soal Negara Berhasil Selalu Punya Polisi Hebat

Kompas.com - 16/06/2023, 13:47 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berbicara mengenai pentingnya polisi yang unggul dan dicintai masyarakat. Ia mengatakan, setiap negara yang berhasil pasti memiliki polisi yang hebat.

Hal tersebut disampaikan Prabowo usai berpidato dalam dialog kebangsaan bertajuk 'Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan' di Gedung Sespim Lemdiklat Polri, Bandung, Jumat (16/5/2023).

Awalnya, Prabowo berpesan kepada polisi yang sedang menjalani pendidikan di Sespim Lemdiklat Polri untuk selalu menjadi polisi yang unggul.

"Pesannya tadi, negara, bangsa, dan rakyat menanti dharma baktimu. Jadilah polisi yang unggul, jadilah bhayangkara yang tangguh, itu pesan saya," ujar Prabowo saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Prabowo Akui Budaya Mark Up Masih Marak di Industri Pertahanan dan Harus Dihilangkan

Kemudian, Prabowo menjelaskan bahwa dalam sejarah peradaban manusia, setiap negara yang kuat dan berhasil pasti memiliki polisi hebat.

Ketua Umum Partai Gerindra juga menekankan bahwa polisi haruslah bisa dicintai oleh rakyatnya.

"Jadi kita butuh polisi yang unggul. Itu dalam sejarah peradaban manusia, negara yang kuat, negara yang berhasil, selalu punya polisi yang unggul, polisi yang hebat, polisi yang dicintai rakyat," katanya.

Kemudian, Prabowo mengatakan, polisi di Indonesia bukan lahir karena bentukan kolonial.

Baca juga: Pernah Jadi Rival Jokowi, Prabowo: Sekarang Saya Anak Buahnya, Keputusan Beliau Selalu Pro Rakyat

Menurutnya, polisi sudah ikut angkat senjata dan berperang ketika Indonesia belum merdeka.

"Dan lahirnya polisi kita dari sejarah, polisi kita bukan bentukan dari kolonial. Polisi kita angkat senjata, ikut perang. Ikut perang untuk merdeka kita. Bahu membahu dengan semua unsur lain," ujar Prabowo.

Sementara itu, Prabowo mengungkapkan bahwa ia tahu sejarah polisi lantaran pamannya merupakan seorang polisi. Tetapi, sang paman telah gugur.

Prabowo mengatakan, polisi adalah komponen penting dalam pertahanan dan keamanan rakyat semesta (hankamrata).

"Paman saya itu polisi istimewa, gugur. Makanya saya tahu polisi angkat senjata, ikut perang. Jadi polisi adalah komponen yang sangat penting dari hankamrata. Itu tadi yang saya sampaikan pada mereka. Dan mereka ini adalah masa depan kepolisian Indonesia," katanya.

Baca juga: Sebut Jet Mirage Bekas dari Qatar Jadi Rebutan, Prabowo: Bersyukur Indonesia Berhasil Dapat Semua Unit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com