Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Jokowi, Putri Ariani Cerita soal Handphone Rusak karena Banyak Dapat Pesan dari Warganet

Kompas.com - 15/06/2023, 05:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peraih golden buzzer di ajang pencarian bakat America's Got Talent, Putri Ariani menceritakan tentang handphone miliknya yang rusak setelah mendapatkan banyak pesan langsung (direct massage) dari warganet di media sosial.

Kejadian itu disampaikan Putri Ariani ketika berbincang bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Awalnya, wartawan istana yang menyimak perbincangan Putri dan Presiden mengajukan pertanyaan soal handphone miliknya itu.

Putri pun menjelaskan bahwa sejak kemarin handphone miliknya sudah tidak bisa menyala.

"Ya jadi sempet log out Instagram dulu. Jadi dipegang sama mama dulu. Soalnya benar-benar enggak bisa nyala hape-nya kemaren," kata Putri.

Baca juga: Nyanyikan Loneliness di Istana, Putri Ariani Dapat Tepuk Tangan dari Jokowi

Menurutnya, sebelum meraih golden buzzer, notifikasi yang diterimanya di Instagram sekitar 1.000-2.000.

Namun, saat ini direct message untuknya mencapai 10 juta lebih.

"Alhamdulillah sekarang 10 juta lebih, Pak. Makanya mati hape-nya," ujar Putri yang langsung disambut tawa Presiden Jokowi dan wartawan.

"Ya enggak kuat," ujar Jokowi.

Baca juga: Cerita Ayah Putri Ariani Tukar Celana dengan Wartawan Sebelum Bertemu Jokowi di Istana

Presiden lantas menanyakan, apakah Putri memerlukan handphone baru.

Namun, penyanyi kelahiran Yogyakarta itu meminta izin ke Jokowi agar diberikan dukungan berupa vote untuk kompetisi sebagai semifinalis di America's Got Talent pada Agustus mendatang.

"Pak kan biasanya (masyarakat) pada minta sepeda. Kalau Putri minta vote," kata Putri malu-malu.

"Oh vote. Saya kira flute. Tadi cerita (soal) flute," jawab Jokowi.

"Alhamdulillah, Pak kalau mau kasih (flute)," ujar Putri.

"Pilih salah satu flute atau vote?" kata Jokowi lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com