Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina, Prabowo Mengaku "Follow Up" Langkah Jokowi

Kompas.com - 15/06/2023, 17:37 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto buka suara perihal proposal perdamaian perang antara Rusia dan Ukraina yang dia usulkan, tetapi kemudian ditolak.

Prabowo mengaku tidak keberatan apabila usulannya tersebut ditolak.

"Kalau diterima monggo, enggak diterima ya tidak ada masalah. Saya kira bukan masalah yang terlalu prinsipil," ujar Prabowo saat ditemui di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Gerindra Sebut Prabowo The New Soekarno Usai Tawarkan Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina

Prabowo menyampaikan, proposal perdamaian Rusia-Ukraina itu dia usulkan dalam sebuah forum yang dihadiri sejumlah menteri pertahanan negara lain.

Menurut dia, forum tersebut kerap dijadikan sebagai ajang untuk menyerang negara lain.

"Dari tahun ke tahun forum-forum ini dilaksanakan, dan itu jadi ajang banyak negara menyerang negara lain. Jadi negara X dengan sekutu-sekutunya akan menyalahkan negara B, terus begitu," kata dia.

Prabowo mengakui bahwa forum yang dilaksanakan itu bagus. Hanya saja, jika forum tersebut sekadar untuk mendengarkan paparan mengenai posisi masing-masing negara, kata dia, akan jadi kurang bermanfaat.

Maka dari itulah Prabowo akhirnya membuat terobosan dengan mengusulkan proposal perdamaian Rusia-Ukraina.

Akan tetapi, kata dia, banyak negara yang memandang rendah Indonesia.

"Mungkin banyak negara, dan enggak tahu mungkin Indonesia merasa, 'Loh kok Indonesia berani-beraninya usulkan'. Karena selalu memandang Indonesia rendah," ujar Prabowo.

Baca juga: Soal Proposal Perdamaian Usulan Prabowo, Jokowi: Boleh-boleh Saja, Bagus-bagus Saja

Prabowo lantas mengungkit langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah berkunjung ke Kiev dan Moskow saat perang masih berlangsung.

Dia menyebut, Jokowi memimpin usaha dalam mencari perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

"Ya saya sebagai menteri Beliau, harus follow up. Itu usaha saya," ucap dia.

"Tapi mungkin ini tahun politik, jadi mungkin kebetulan saya salah satu yang diperkirakan akan jadi capres, jadi apa pun saya ngomong akan ada pro dan kontra itu biasa. Tidak ada masalah," ujar Prabowo.

Adapun proposal ini disampaikan Prabowo pada forum IISSS Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura, konferensi keamanan antarnegara yang dihadiri para menteri dan delegasi dari 50 negara lebih.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com